oleh

Inovasi ‘Madeceng’ Pemkab Sinjai Berhasil Menurunkan Angka Stunting

Editor:

MAKASSAR, Jendela Satu— Wakil Bupati Sinjai, Andi Kartini Ottong, selaku Ketua tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Sinjai, memaparkan inovasi Pemkab Sinjai dalam mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Sinjai. Jumat, (20/05/2022).

Inovasi Pemkab Sinjai, yakni Masyarakat Desa/Kelurahan Cegah Stunting (Madeceng).

Dalam pertemuan convergensi lintas sektor/lintas program dalam upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Claro Makassar.

Baca Juga:  Polri Tetapkan 23 Anggota Khilafatul Muslimin Sebagai Tersangka

Dikatakan Andi Kartini, Pemerintah Kabupaten Sinjai, saat ini terus berupaya menurunkan angka stunting dan salah satunya melalui Program Inovasi MADECENG.

“Saat ini angka prevalensi stunting di Kabupaten Sonjai terus menurun. Pada tahun 2017, angka prevalensi stunting berada pada angka 43,7 % dan pada tahun 2018 turun menjadi 42,2 %. Pada tahun 2019 turun menjadi 34,28% dan pada tahun 2021 mencapai angka 30,1%.,” ungkapnya.

Baca Juga:  Terbongkar Percakapan Diduga Kadis Kominfo Sinjai Soal SPPD Fiktif, Isinya!!!

Pada tahun 2022 ini, lanjut Andi Kartini angka prevalensi stunting ditargetkan turun menjadi 25,79%.

“Pada tahun 2022 ini telah disepakati 20 desa lokus yang ditetapkan melalui SK Bupati Sinjai nomor 344 tahun 2021,” ujarnya.

Penentuan lokus ini berdasarkan besaran angka prevalensi stunting.

Selain itu, 80 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Sinjai juga telah berkomitmen menganggarkan penanganan stunting.

Baca Juga:  Pemkab Sinjai Raih Predikat Zona Hijau Pelayanan Publik Berkat 4 Dinas-PKM Ini

“Kita semua berharap semoga program ini bisa menurunkan angka prevalensi stunting dan menjadikan Kabupaten Sinjai bebas stunting,” tandanya.

Stunting, lanjut Kartini akan menghambat pembangunan daerah, termasuk menghambat pembangunan sumber daya manusia.

Ketika stunting tidak terkendali maka dapat dipastikan generasi generasi yang lahir menjadi rapuh dan sakit sakitan.

“Olehnya itu dibutuhkan peran aktif semua pihak untuk melahirkan generasi sehat dan cerdas,” pungkasnya.

Komentar