MALANG, Jendela Satu— Tragedi di Kanjuruhan Malang, meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola di Indonesia. Pasalnya banyak menelan korban.
Diketahui, Tragedi itu terjadi pasca laga lanjutan Liga 1 2022 ” Derby Jawa Timur” antara Arema FC dan Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sabtu (01/10/2022).
Dalam laga tersebut, Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya (2-3), akhirnya para suporter tuan rumah yang tak terima kekalahan tim kesayangannya langsung mengamuk usai pertandingan.
Para suporter Aremania menerobos masuk di Lapangan dan bentrok dengan pihak keamanan.
Seperti dilansir dari detik.com, disitulah tragedi dimulai. Pihak suporter dan kepolisian bentrok, sampai-sampai gas air mata dilepas ke arah tribun penonton.
“Disitulah tragedi dimulai. Pihak suporter dan kepolisian bentrok, sampai-sampai gas air mata dilepas ke arah tribun penonton, “
“Para penonton kesulitan keluar, ada yang terinjak-injak, dan sesak nafas karena efek gas air mata. Laga sepakbola yang berujung jadi Tragedi Kanjuruhan, ” tulisnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, Wiyanto Widodo dalam wawancara dengan CNN Indonesia mengungkapkan jumlah korban terbaru Tragedi Kanjuruhan. Kini, 130 orang dinyatakan meninggal dunia.
“Meninggal dunia terakhir 130 orang per pukul 08.32 WIB,” jelas Wiyanto.
Wiyanto melanjutkan, kini 20 orang masih dalam kondisi kritis. Apa saja luka-luka yang dialami para suporter?
“Kondisi kritis kini sekitar 20-an orang, luka ringan dan berat, 191. Luka-lukanya yakni memar, patah tulang beberapa, sesak nafas yang agak banyak,” pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Indonesia, Joko Widodo, dilansir dari kanal youtube Sekretariat Presiden saat memberikan keterangan pers terkait tragedi Kanjuruhan, ia menyampaikan duka cita yang mendalam atas tragedi sepak bola di kanjuruhan malang jawa timur.
“Saya telah meminta menteri kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus penanganan medis bagi korban yang sedang di rawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan yang terbaik, ” katanya, (02/10/2022).
Ia juga memerintahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaranya khusus kepada Kapolri.
“Saya memerintahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaranya khusus kepada Kapolri,” tandasnya.
“Saya meminta untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini, untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” tandas Jokowi.
Terakhir, ia berharap agar ini tragedi terakhir Sepak bola di tanah air.
“Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan berharap ini tragedi terakhir dalam Sepak bola di tanah air, jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang, sportivitas, rasa kemanusiaan dan rasa persaudaraan bangsa indonesia harus terus kita jaga bersama,” kuncinya.
Komentar