oleh

Kepsek SMPN 37 Sinjai Bungkam Terkait Dugaan Penganiayaan Muridnya Oleh Oknum Guru

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Kepala Sekolah SMPN 37 Sinjai, Nahiruddin, enggan memberikan tanggapan terkait dugaan siswanya dianiaya oleh oknum guru.

Saat dikonfirmasi oleh Jendela Satu, Nahiruddin, hanya mengatakan “Ini sudah malam, datang saja ke Sekolah. Mama saya sakit,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Kasus kekerasan di dunia pendidikan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, terus terjadi.

Baca Juga:  Breaking News, Gempa M 5.1 SR Guncang Malang, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Kali ini, Siswa Kelas 8 (Delapan) SMP Negeri 37 Sinjai, inisial FJ (14), diduga dianiaya oleh oknum gurunya inisial (AN). Jumat, (28/10/2022).

FJ diduga dianiaya oleh oknum gurunya dengan cara dipukul bagian leher bagian belakang menggunakan tonjokan dan kayu.

Hal tersebut diungkapkan oleh paman FJ, Sudirman, saat dikonfirmasi melalui Via WhatsApp pribadinya.

“Iya betul pak, ponakan saya di tonjok dan dipukul menggunakan kayu oleh gurunya,” kata Sudirman, kepada Jendela Satu. Minggu, (30/10/2022).

Baca Juga:  Sekolah Rakyat Akan Dibangun Dengan Fasilitas Lengkap di Sinjai, Anggaran Ditaksir Rp 223 Miliar

FJ diduga dianiaya karena dianggap keluar dari Ruang Lingkup Sekolah, untuk pergi mengikuti balapan. Namun, FJ, keluar karena ingin melaksanakan Sholat.

“Dikira ponakan saya keluar pergi balapan, padahal mau pergi sholat,” ujar Sudirman.

Akibat dugaan penganiayaan itu, FJ sampai saat ini masih terbaring di Rumahnya, karena mengalami pusing dan tidak bisa beraktifitas.

Baca Juga:  Telan Anggaran 19,3 M, Kondisi Masjid Islamic Center Sinjai Memprihatinkan, Plafon Jebol Hingga Beton Sudah Kropos

“Tidak ke Sekolah mi mulai hari Sabtu, dia hanya terbaring di Rumahnya. Itupun kalau makan dengan posisi terbaring karena tidak bisa bangun, dia merasa pusing,” ungkapnya.

Karena kondisi FJ, pihak keluarganya merasa menyesalkan dugaan penganiayaan yang menimpa keponakannya.

“Kami sesalkan adanya penganiayaan yang menimpa keluarga kami,” pungkasnya.

 

Penulis: Taqwa Ainun

Komentar