oleh

Cerita Alamsyah, Bangkit dari Pendemi Covid-19 dengan Menjual Kue Tradisional Khas Bugis Putu Pesse

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Pandemi Covid-19  yang melanda Dunia termasuk Indonesia, menyimpan banyak duka.

Pasalnya, sejak diumumkannya kasus pertama pada Maret 2020 hingga sekarang, hampir seluruh sektor perekonomian terkena dampak.

Tidak sedikit, pengusaha yang bangkrut. Bahkan banyak buruh yang terkena PHK akibat pandemi Covid-19.

Namun, tidak sedikit dari mereka memanfaatkan momentum pandemi Covid-19 untuk meningkatkan pundi-pundi penghasilan.

Baca Juga:  Meski Diguyur Hujan, Peserta Apel Gabungan Perdana 2024 Tetap Antusias

Salah satunya, Warga Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Alamsyah.

Pria berusia 42 tahun itu memulai usaha menjual kue tradisional khas bugis Putu Pesse pada tahun 2020.

Alamsyah menjual dagangannya dengan menawarkan kepada pengunjung-pengujung cafe yang berada di Wilayah Kota Kabupaten Sinjai.

Selain berkeliling, Alamsyah juga menerima pesanan untuk dijadikan oleh-oleh kue tradisional khas Bugis.

Baca Juga:  Begini Cara Petani di Bulupoddo Peringati HUT RI Ke- 79

“Selain saya keliling berjualan, saya juga menerima pesanan. Biasanya itu orang pesan untuk dibawa ke Luar Sulawesi, sebagai makanan tradisional khas Bugis,” kata Alamsyah, saat ditemui disela sela berjualan di Jalan Tondong.

Dalam sehari, Alamsyah mampu menjual Putu Pesse hingga puluhan porsi, dengan harga 1 porsinya Rp. 10.000.

“Hasilnya tidak besar. Alhamdulillah hasil dari penjualan cukup untuk kehidupan sehari hari,” ujarnya.

Baca Juga:  Satu Unit Rumah Panggung di Sinjai Ludes Dilalap Si Jago Merah

Kue Putu Pesse yang dijual Alamsyah diproduksi di Rumahnya sendiri di Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur.

“Kalau yang buat Putu Pesse, saya sendiri di Rumah,” tandasnya.

Alamsyah, dikenal oleh semua kalangan di Kabupaten Sinjai, khusunya di Wilayah Kota.

Alamsyah dikenal dengan tingkah lucunya. Bahkan ramah kepada semua orang yang ditemuinya.

Komentar