oleh

Penulis Muda Asal Sinjai Tak Memperoleh Perhatian Pemda, Besar di Kaltara-Dilirik Peneliti Dunia

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Potensi menulis anak-anak dan generasi muda belum banyak memperoleh perhatian.

Padahal, potensi kreatif di bidang ini sangat besar dan bisa menjadi jembatan untuk memecahkan berbagai permasalahan remaja.

Seperti di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Pemerintah Daerah (Pemda) Sinjai, tidak melirik potensi menulis generasi muda.

Hal tersebut dialami oleh Burhan SJ, warga Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat.

Burhan SJ merupakan penulis muda berbakat yang dimiliki Kabupaten Sinjai.

Namun Pemda Sinjai, tidak pernah melirik potensi yang dimiliki Burhan SJ.

Tidak sedikit buku yang tercipta ditangan Burhan SJ.

Diantaranya, Mahakarya Leluhur (Antologi artikel), Bahtiar Bin Sabang – Pahlawan Petani Sinjai Yang Tumbang Demi Membela Tanahnya Sendiri.

Baca Juga:  Pimpin Rapat Persiapan Penilaian Kinerja Penurunan Stunting, Wabup Sinjai Tekankan Ini

Lainnya, Suara, Aku Ingin Bebas, Lelaki Kafir di Tangan Puisi, Perempuan-perempuan Mabuk Surga, Lelaki Kurang Ajar Dalam Secangkir Kopi.

Tak hanya buku, Burhan SJ, aterlibat terlibat dalam antologi artikel yang dibukukan pegiat literasi di Sinjai, bahkan di luar Sinjai.

Selain itu, Burhan SJ juga aktif menulis artikel berbagai media massa yang bisa diakses.

“Alhamdulillah sudah banyak buku dan artikel yang saya terbitkan dan tidak pernah dilirik oleh Pemda Sinjai,” kata Burhan SJ. Rabu, (25/10/2023).

Di Sinjai, Burhan SJ, beberapa kali mengajak Pemda Sinjai, untuk berkolaborasi, namun tidak direspon positif.

“Bahkan beberapa bantuan terkait fasilitas untuk kepentingan kegiatan literasi di Desa itu dari Kementrian, bahkan beberapa dari Provinsi, tidak ada dari Pemda Sinjai,” ujarnya.

Baca Juga:  Bom Ikan Marak di Pulau Sembilan Sinjai, Nelayan Tradisional Mulai Resah

Paling lucu kata Burhan SJ. beberapa tahun lalu, dirinya menulis tentang kearifan lokal yang ada di Sinjai.

Tulisan Burhan SJ tembus di media internasional dan berhasil menyita perhatian peneliti dunia, sehingga Burhan SJ dikunjungi peneliti dari Jerman.

“Tetapi bahkan diabaikan saja oleh pemerintah daerah padahal itu momentum untuk mempromosikan identitas budaya ke dunia,” imbuhnya

Selain itu, juga sulit diajak kolabolasi Pemerintah Daerah.

“Ketemu dinasnya saja susahnya minta ampun, apalagi ketemu Bupati. Harus bersurat, pun kalau diterima,” ucapnya.

Padahal kata Burhan SJ, dirinya ingin membantu Pemda Sinjai, di bidang Literasi.

“kita bertanggung jawab atas daerah masing-masing, sebab itu kita mesti berkontribusi,” tandasnya.

Baca Juga:  Begini Cara Personel Brimob Bone Bikin Masyarakat Khusyuk Beribadah di Masjid

Hal ini lah yang membut Burhan SJ, berkarya dengan menulis buku di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Burhan SJ (Dok. Ist)

Tak tanggung-tanggung, Burhan SJ, dipercaya menulis kisah Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang.

Tidak butuh waktu yang lama, Burhan SJ, berhasil menerbitkan buku kisah Zainal Arifin dengan judul Sosok Inspiratis Di Balik Pemimpin Kaltara-Kisah Anak Lorong Menjadi Gubernur’.

Burhan SJ, mengaku merasa bersyukur bisa berkarya di luar Daerahnya.

Hal itu karena menurut Burhan SJ, sebagai generasi muda harus berfikir maju dan tidak boleh stagnan, meski tidak dilirik oleh Pemda Sinjai.

“Kalau tidak ada akses yang diberikan Pemda Sinjai, yaa harus cari tempat yang bisa mewadahi, karena kita sebagai generasi muda harus maju, tidak boleh stagnan,” kuncinya.

Komentar