SINJAI, Jendela Satu— Petani di Caile di Kelurahan Sangiasserri, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan melakukan sujud syukur, Jumat (26/10/2023).
Mereka melakukan aksi sujud syukur di area sawah mereka di Lingkungan Caile.
Mereka gembira lantaran air irigasi dari Sungai Apareng berhasil mengalir ke sawah mereka.
Aksi sujud syukur itu setelah mereka manyaksikan air sudah tiba di sawah mereka.
Selain melakukan kegiatan sujud syukur, mereka juga tampak saling memercikkan air kepada sesama.
Para petani bahagia campur haru lantaran menyaksikan air sungai mampu mengalir ke dalam sawah mereka.
Selama satu tahun menanti, baru kali ini air sungai tersebut kembali mengalir.
“Sujud syukur ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT karena air Sungai Apreng sampai di sawah petani,” kata Ikmal, tokoh pemuda Sinjai Selatan yang mempelopori pembangunan irigasi Apareng 1.
Ia menceritakan bahwa irigasi Apareng 1 ini telah mengalami kebocoran dan tertimbun tanah longsor.
Paristiwa itu sejak tahun lalu hingga saat ini.
Akibatnya hasil panen padi petani di Kelurahan Sangiasserri, Desa Gareccing dan Desa Alenangka tak maksimal.
Sebab saat menanam padi hanya mengandalkan air hujan.
Satu bulan lalu, Ikmal dibantu rekannya bernama Jaya mulai berpikir atas masalah yang hadapi ribuan petani di dua desa dan satu kelurahan itu.
Keduanya menemukan solusi. Mereka berani mengumpulkan dana pribadi membeli material berupa pasir, semen dan besi.
Disamping itu, Jaya bertugas mengkonsolidasikan ke masyarakat tani agar bersedia menyiapkan tenaganya.
Para petani pun bersedia ikut gotong royong bangun irigasi yang sedang mengalami kerusakan karena jebol itu.
Akhirnya irigasi Apareng 1 Sinjai ini mampu mengalirkan air dan siap mengairi 600 hektoare sawah di daerah itu.
Tak hanya itu, sumur-sumur resapan warga pun mulai terisi air di tengah kemarau panjang.
Komentar