oleh

Keuangan Daerah Tersendat, Pj Bupati Sinjai Dianggap Doyan Pencitraan

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Kondisi Keuangan Daerah Sinjai pasca jabatan Bupati Sinjai, Andi Seto Ghaditsa Asapa berakhir pada 26 September 2023 lalu, satu persatu permasalahan mulai muncul.

Diawali pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap ketiga yang selama 4 bulan tak kunjung dicairkan hingga gaji atau upah honorer disejumlah OPD dilingkup pemerintah Kabupaten Sinjai yang mandek.

Tak hanya itu, proses pencairan dana pembangunan fisik di beberapa OPD yang sudah rampung juga tak kunjung dicairkan. Entah, kondisi keuangan yang jebol ataukah pemerintah gali lubang tutup lubang.

Kedatangan T.R. Fahsul Falah sebagai penjabat Bupati Sinjai menggantikan Andi Seto Ghaditsa Asapa kurang lebih satu tahun menjadi harapan besar untuk menuntaskan persoalan hingga polemik yang terjadi di Bumi Parinta Kitta.

Baca Juga:  Aktivis Akan Demo BPS Sinjai dan Layangkan Mosi Tak Percaya

Menginjakkan kaki di Kabupaten Sinjai, T.R Fahsul Falah, memulai kegiatan dengan bersilaturahmi dengan Kepala OPD hingga bertemu awak media.

Harapan itu muncul dan bertumpu untuk menuntaskan beberapa permasalahan yang muncul.

Namun harapan itu dianggap berbanding terbalik dengan apa yang terjadi.

Seperti yang disampaikan oleh penggiat sosial dan demokrasi, Ancha Mayor yang dikenal aktif dan kritis.

Anca Mayor, bilang sangat disayangkan, terhitung satu bulan lebih ini pasca dilantik, Penjabat Bupati Sinjai hanya doyan melakukan kegiatan ceremony dan pencitraan.

“Padahal, permasalahan yang muncul menanti dan dinilai tak mampu ditangani dengan baik,” katanya.

Meski janji manis untuk menuntaskan persoalan pernah disampaikan di hadapan publik bahwa akan segera diselesaikan tapi kenyataannya berbeda. Seperti pepatah “Lain Dimulut Lain Pula Dihati”.

Baca Juga:  Ini Tema Hari Jadi Sinjai Tahun 2024

“Jangan hanya suka menjanji, namun tidak pernah direalisasikan,” tandasnya.

Terpisah, baru-baru ini, Sejumlah Kepala Desa kembali menagih janji T.R Fahsul Falah untuk menuntaskan pencairan ADD yang beberapa bulan tak kunjung cair. Bahkan, Kepala Desa yang bernaung di APDESI mendatangi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD) mempertanyakan kendala dan alasan pencairan yang tersendat.

“Kami dijanji satu bulan lalu oleh Penjabat Bupati bahwa pencairan ADD akan dicarikan minggu depan dengan sistem bertahap 3 Desa setiap harinya namun hal itu tidak terealisasi,” kata Sekertaris APDESI Sinjai, Abd. Rajab. Senin, (06/11/2023).

Mereka menduga uang pencairan ADD dialihkan oleh Pemkab Sinjai untuk kepentingan lain sebab ada pembatasan dan bahkan ditahan-tahan.

Baca Juga:  Dinkes Sinjai Gelar Ekspose Master Plan RSUD Pratama Bulupaccing

“Saya ingatkan Pj Bupati Sinjai untuk tidak bermain-main dengan APDESI dengan menebar janji yang tidak bisa direalisasikan,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu Aktivitas, Anca Mayor mendesak agar Pj Bupati Sinjai, T. R Fahsul Falah membongkar kebobrokan keuangan daerah yang terindikasi adanya korupsi penyelewengan anggaran pada APBD Sinjai.

“Beberapa indikasi diantaranya tidak dibayarkannya gaji honorer, pembengkakan anggaran tiket pesawat, insentif petugas keagamaan serta ADD yang tidak dicairkan,” tegasnya.

Untuk itu, Pj Bupati diminta merekomendasikan kepada BPK agar turun melakukan audit investigasi keuangan daerah di Sinjai.

“Ini warisan Bupati sebelumnya yang merugikan masyarakat sinjai dan BPK harus turun tangan melakukan langkah pemeriksaan,” kuncinya.

Komentar