SINJAI, Jendela Satu— Dinas Kesehatan (Dinkes) Sinjai, menggenjot penurunan angka Tuberkulosis (TBC).
Pasalnya, TBC menjadi pembunuh yang paling mematikan di dunia.
Berdasarkan laporan WHO dalam Global TBC Report Tahun 2022, saat ini Indonesia berada di peringkat kedua dunia sebagai penyumbang penderita TBC terbanyak.
Yakni estimasi insiden sebesar 969.000 kasus atau 354 per 100.000 penduduk dan mortalitas 144.000 atau 52 per 100.000 penduduk.
Untuk Kabupaten Sinjai, capaian program TBC di Tahun 2023 masih dibawah target nasional.
Cakupan TBC di Bumi Panrita Kitta, sebutan Sinjai tahun 2023 sebesar 67%
Untuk itu, Dinkes Sinjai, perlu melakukan upaya sinkronisasi dan Validasi data TBC Tahun 2023 agar kedepannya dapat menjadi acuan dalam rangka pencapaian SPM.
“Sinkronisasi dan Validasi data adalah suatu upaya yang tak terpisahkan dalam upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit TBC di Indonesia,” kata Kepala Dinkes Sinjai. de. Emmy, Kartahara
dr. Emmy, bilang data yang valid dimulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
“Kita mulai dari tingkat pertama hingga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dapat menjadi kerangka acuan dalam perencanaan dan penganggaran Penanggulangan penyakit TBC,” kuncinya.
Komentar