SINJAI, Jendela Satu— Nuratiqah, perempuan kelahiran 20 Juli 2005 di Bone, Sulawesi Selatan ini sukses terbitkan karya perdananya di umur yang masih terbilang sangat muda.
Qeqe sapaan akrabnya di kampus, semenjak kuliah di Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai.
Dirinya banyak aktif di himpunan jurusan Program Studi (Prodi) Hukum Pidana Islam (HPI).
Ia masuk kuliah setahun lalu, dan kini baru menginjak semester 3.
Terbilang pemula namun dapat menorehkan keabadian lewat pena pada sebuah novel karyanya.
Sebuah novel berjudul “Perempuan Yang Merawat Takdirnya” dengan tebal kurang lebih 150 halaman
Novel yang berkisah tentang sosok Qalisah, perempuan dengan segala jenis derita yang membawanya tumbuh menghadirkan generasi baru, Naura.
“Ini kisah penderitaan, perjuangan perempuan. Dan fenomena yang sering terjadi di lingkungan kita. Saya kisahkan dalam novel ini agar mudah dipahami” jelas perempuan yang juga hobi olahraga dan seni ini.
Saat ditanya lebih jauh, dirinya mengaku sementara menulis buku kedua dengan semangat dan nilai-nilai sosial yang terus diangkat.
“Saya nulis terus sih sembari aktif di Himpunan juga. Karena karya lahir dari kemampuan membagi waktu antara organisasi, kampus, keluarga, dan pekerjaan” kuncinya.
Komentar