oleh

Bawaslu Akan Tindak Tegas Oknum Guru MAN 1 Sinjai yang Diduga Mobilisasi Siswa Pilih Caleg

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Bawaslu Sinjai, merespon oknum guru MAN 1 Sinjai yang diduga melakukan politik praktis.

YS  memobilisasi siswanya untuk mengikuti pertemuan disalah satu Cafe KOMIKA pada 23 Desember 2023.

Dalam pertemuan itu, dihadir salah satu Caleg PAN Sinjai. Caleg itu memberikan narasi politik dalam pertemuan tersebut.

Ketua Bawaslu Sinjai, Arsal, mengatakan pihaknya tegas dalam menyikapi dugaan tersebut.

“Kami tegas dalam bersikap dan tidak ada toleransi jika terbukti melakikan pelanggaran Pemilu sesuai undang-undang,” kata Arsal.

Baca Juga:  Salurkan Zakat Profesi Personel Yon C, Begini Harapan Danyon untuk Baznas Bone

Dikatakan Arsal, terkait oknum guru MAN 1 Sinjai, pihaknya akan melakukan penelusuran informasi.

“Kami akan telusuri informasinya dan teman teman harap menuggu proses selanjutnya. Intinya bagi pelanggar diproses tahapan Pemilu ini Bawaslu tegas apalagi ini lembaga pendidikan,” kuncinya.

Diberitakan sebelumnya, Oknum Guru MAN 1 Kabupaten Sinjai, inisial YS diduga melakukan politik praktis.

Pasalnya, YS diduga mengarahkan siswa untuk mendukung salah satu Caleg DPRD Kabupaten Sinjai.

YS  memobilisasi siswanya untuk mengikuti pertemuan disalah satu Cafe KOMIKA pada 23 Desember 2023.

Baca Juga:  FIFA Umumkan Pemain Terbaik Dunia, Berikut Daftar Lengkap Pemain yang Raih Penghargaan

Dalam pertemuan itu, dihadir salah satu Caleg PAN Sinjai.

Caleg itu memberikan narasi politik dalam pertemuan tersebut.

Hal tersebut direspon oleh pemerhati sosial dan politik, Amar.

Amar mengecam keras dan meminta agar Bawaslu Kabupaten Sinjai lebih memperketat pengawasan.

“Harus lebih ketat lagi, dimana terdapat langkah terang terangan oleh oknum Guru MAN 1 Sinjai Utara diduga mengarahkan siswanya untuk mendukung salah satu Caleg,” katanya. Jumat, (29/12/2023).

Menurur Amar, giat yang dilakukan difasilitas pendidikan atau peserta didik dapat membahayakan kepentingan siswa, guru, dan orang tua.

Baca Juga:  Dinkes Sinjai Gelar Ekspose Master Plan RSUD Pratama Bulupaccing

“Siswa, guru, dan warga sekolah akan sangat rentan dimobilisasi sebagai tim kampanye atau tim sukses para kandidat,” ujarnya.

Dikatakan Amar, kegitan itu bukan pendidikan politik melainkan mobilisasi politik yang akan berdampak buruk.

“Sekolah jadi ruang kampanye Pemilu, atau siswa yang termanfaatkan politik praktis maka kondisi tersebut juga membuat rentan terjadinya bullying atau perundungan di sekolah terhadap sesama siswa,” pungkasnya.

Penulis: TA/AT

Komentar