POLITIK, Jendela Satu— Paslon nomor 2 Prabowo-Gibran dianggap diuntungkan dalam debat ke 3 yang digelar KPU RI.
Pasalnya, Prabowo diuntungkan oleh efek elektoral karena pernah menjadi korban di tahun 1998 oleh akibat residu konflik geopolotik yang menjadi tema perdebatan.
Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat politik, Miqdad Al-Mujaddid. Menurutnya hasil debat yang dilaksanakan pada (07/01) membentuk pola persepsi yang lain di tengah masyarakat tidak terkecuali di Kabupaten Sinjai sendiri.
“Mereka mendeskripsikan perdebatan kemarin bukan lagi sampai pada kesimpulan siapa yang menang atau kalah, tetapi jauh daripada itu sudah menjadi petualang daya ingat masyarakat persoalan profil serta karir dari masing-masing ke 3 Capres tersebut dan menurut saya ini yang upredictable,” katanya. Selasa, (09/01/2024).
Miqdad Al-Mujaddid, mengaku kaget mendengar arus besar simpati masyarakat Sinjai kepada Paslon Prabowo-Gibran.
“Tiba-tiba saya juga ikutan kaget mendengar arus besar simpati masyarakat ke pak Prabowo paska debat kemarin sampai hari ini. Dan kalau konsisten paslon 02 lah yang akan memenangkan pertarungan di Sinjai,” ujarnya.
Dikatakannya, dalam Nonton Bareng (Nobar) debat Capres yang digelar Barisan Relafan For Gibran (RFG) di Sinjai, cukup berhasil menghadirkan banyak kaum Millenial di acara tersebut.
“Saya menyaksikan alasan mereka tiba-tiba memutuskan pilihannya kepada Paslon 2 dan berbagai macam alasan mereka cukup unik. Kemudian jika kita menarik pembahasan ini kepada jumlah pemilih Millenial di Sinjai cukup dominan dan kebanyakan dari mereka sudah terbiasa menentukan pilihannya sendiri, termasuk cendrung memilih Prabowo-Gibaran,” pungkasnya.
Komentar