oleh

Petani di Sinjai Resah, Tarancam Gagal Panen Gegara Pupuk

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Sejumlah petani di Kabupaten Sinjai mengelu. Pasalnya meraka tidak  mendapat jatah pupuk.

Salah satu petani di Desa Lamatti Riattang, Sukri, mengatakan dirinya tidak dilayani saat hendak membeli pupuk di pengecer karena alasan tidak terdata.

“Padahal kami sudah mendaftar, tapi katanya data kami tertolak,” katanya.

Menurunya hal itu meresahkan para petani yang tidak bisa dilayani pembelian pupuk. Sementara jagung yang telah ditanam sudah harus dipupuk sehingga terancam gagal panen.

Baca Juga:  Resmi Dilantik Ketua KNPI Bulupoddo, Wahyudin: Garda Terdepan Menghadapi Tantangan Era Globalisasi

“Kalau begini, kami terancam gagal panen kalau tidak bisa dilayani pembelian pupuk di pengecer,” ungkapnya.

Namun bagi petani, hal itu di luar kendali mereka, dan seharusnya hal ini menjadi tanggung jawab pengelola aplikasi untuk pemenuhan kebutuhan pupuk bagi petani, dan ini harusnya difasilitasi dengan sigap.

“Jangan malah membiarkan petani dalam ancaman gagal panen hanya karena persoalan sistem yang dikembangkan dan dikendalikan oleh pihak berwenang,” jelasnya.

Baca Juga:  Ketua IUMKM Aku Mandiri Bone Jenguk Korban Kebakaran Aksi 11 April

Sementara itu, Hasbi, menuturkan dirinya tidak bisa mengakses kebutuhan pupuk, “Apalah artinya kami melakukan penanaman jika hanya akan menuai kegagalan lantaran tidak bisa mendapatkan pupuk,” tandasnya.

Terpisah, Kadis Pertanian Kabupaten Sinjai, Kamaruddin, mengakui bahwa sejumlah petani di Sinjai yang data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) tertolak oleh sistem aplikasi pada saat dilakukan penginputan, karena data tidak valid.

Baca Juga:  Pertahankan Penghargaan Kabupaten Sehat, Kepala Dinkes Sinjai: Bentuk Komitmen Kami

“Aplikasi ini terkoneksi dengan aplikasi Kependudukan dan Simluhtan, yang di perkirakan sekitar 1000 petani tertolak di aplikasi,” pungkasnya.

Penulis: Fajar

Komentar