SINJAI, Jendela Satu— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara daring dari ruang kerja Bupati, Senin (19/2).
Rakor yang membahas terkait kondisi terakhir inflasi tersebut dihadiri langsung Penjabat Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah, didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Sinjai, A. Ilham Abubakar.
Hadir pula perwakilan Forkopimda Sinjai, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, H. Burhanudin, Kadis TPHP H. Kamaruddin, Kadis PUPR H. Haris Achmad, serta Kabag Ekonomi dan SDA Setdakab Sinjai, Nurhayati.
Usai mengikuti rakor, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Sinjai, A. Ilham Abubakar, mengatakan saat ini Pemkab Sinjai bersama TPID telah gencar melakukan intervensi, mengingat momentum bulan ramadan tidak lama lagi.
Bahkan, pihaknya telah menyiapkan langkah strategis pengendalian inflasi menyambut Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriah, yang jatuh pada bulan Maret 2024 mendatang sesuai instruksi Pj Bupati Sinjai TR Fahsul Falah.
Langkah strategis yang terus dilakukan sampai hari ini adalah dengan intens melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di hampir seluruh pasar yang ada di Kabupaten Sinjai.
“Setiap hari kita lakukan pemantauan harga dipasar untuk mengetahui sejauh mana laju Inflasi kita, kemudian kita laporkan ke Kemendagri,” ujarnya.
Langkah selanjutnya yang saat ini juga tengah disiapkan berupa gerakan pasar murah untuk menekan harga kebutuhan pokok, yang dibutuhkan oleh masyarakat, mulai dari sembilan bahan pokok hingga kebutuhan bumbu dapur yang selama Ramadan sangat laris.
“Pergerakan-pergerakan pasar murah itu yang tetap kita akan galakkan, untuk mencoba mengintervensi pasar sehingga harga-harga bisa terjangkau dengan baik dan mudah didapatkan masyarakat kita,” jelasnya.
Dijelaskan A. Ilham, laju inflasi daerah Kabupaten Sinjai hingga pekan ketiga Februari masih terbilang stabil dan terkendali. Laju inflasi Sinjai masih bertengger di angka 2,31 persen.
Komentar