SINJAI, Jendela Satu— Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A PPKB) Provinsi Sulsel berkunjung di Desa Saotanre, Kecamatan Sinjai Tegah, Kabupaten Sinjai, Jumat (02/08/2024).
Hal ini dilakukannya untuk berkordinasi dengan pemerintah Desa Saotanre dan Pengurus Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
Kepala Dinas DP3A PPKB Provinsi Sulsel Hj Andi Mirna, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Pemdes Saotanre dan PATBM dalam menekan angka perkawinan anak.
Perkawinan anak masih menjadi masalah serius, yang tidak hanya berdampak pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga memicu berkembangnya kemiskinan ekstrem dan dampak buruk lainnya.
Meskipun demikian, dispensasi perkawinan masih marak terjadi di Sulsel, khususnya di Kabupaten Sinjai.
Andi Mirna, mengapresiasi langkah tegas yang dilakukan oleh pemdes saotanre dan PATBM Saotanre karena mampu menekan angka perkawinan anak di saotanre.
“Ini perlu di apresiasi langkah tegas yang dilakukan oleh pemdes dan PATBM selaku lembaga yang membantu program DP3A PPKB dalam menekan angka perkawinan anak yang tahun 2023 masih terhitung tinggi di kabupaten sinjai,”ungkapnya.
Mirna, juga menyampaikan bahwa forum anak di Desa Saotanre penting segera dibentuk sebagai upaya untuk memberikan ruang untuk anak mampu mengimplementasikan kreatifitasnya.
“Anak harus dibuatkan tempat untuk menjadi ruang belajar yang sifatnya mengasah kemampuan anak untuk berkreasi, salah satunya adalah forum anak sebab ini akan menjadi langkah awal anak untuk membentuk kreatifitasnya,”ujarnya
Kepala Desa Saotanre, Andi Sulaeman, menyampaikan bahwa penanganan perkawinan anak merupakan konsistensi pemerintah desa dan PATBM Desa Saotanre.
“Ini merupakan salah satu program utama kami di Desa Saotanre dalam hal menekan Perkawinan Anak dan ini tidak lepas dari konsistensi pengurus PATBM Desa Saotanre untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat”
Lanjut, Sulaeman, mengatakan bahwa sebenarnya sudah sejak lama peduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan anak karena saotanre di tahun 2020 terbit program BUDESA (Bulan Desa Sehat) kemudian dari program tersebut terbit lagi program KIBBLA (Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak) program ini di inisiasi kepedulian pemerintah desa dalam hal penanganan anak stunting dan pernikahan anak.
Ketua PATBM Baharuddin, menyampaikan bahwa Program PATBM dalam hal mencegah perkawinan anak di Desa Saotanre sudah berjalan sejak tahun 2022 hingga saat ini.
“Program pencegahan perkawinan anak ini sudah menjadi perhatian serius bagi kami sejak tahun 2022 dan saat ini kami tetap konsisten karena ini memang merupakan hal yang sangat butuh perhatian serius untuk bisa dipahamkan kepada masyarakat,”Ujarnya.
Komentar