SINJAI, Jendela Satu— Potensi Konflik sering kali terjadi disebakan oleh perbedaan pilihan.
Tidak bisa dipungkiri, kerap masalah ini menjadi faktor pemicu keretakan antar hubungan keluarga, sahabat, dan bahkan sampai pacar.
perselisihan bisa terjadi mulai dari saat pencalonan, kampanye, hingga penghitungan suara.
Hal ini disampaikan oleh Fauzi Rusdi mantan Presma Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai.
Menurutnya, hal seperti itu jangan sampai terjadi lagi, untuk mengantisipasi masalah-masalah yang seperti ini perlu dilakukan pendekatan keagamaan.
“Oleh karena itu, kita perlu mengantisipasinya, sebab pemicu perselisihan karnah bedaan pilihan, di sinilah peran kita mengajak dari para tokoh adat, tokoh agama dan pejabat-pejabat untuk menjaga gesekan tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa masyarakat sangat perlu untuk menciptakan suasana harmonis di lingkungkan keluarga, meskipun terdapat perbedaan pilihan politik. Ia menekankan bahwa keluarga adalah pilar utama dalam menjaga kestabilan sosial di masyarakat.
“Perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, jangan sampai hal ini menjadi penyebab konflik di dalam keluarga. Sebaliknya, keluarga harus menjadi tempat yang penuh kasih sayang dan saling menghormati, meskipun ada perbedaan pandangan,” ujarnya.
Ia mengingatkan pentingnya menjunjung nilai-nilai toleransi dan menghormati kebebasan berpendapat, khususnya dalam lingkup keluarga.
Lebih lanjut, Fauzi berharap kepada seluruh masyarakat agar dapat bersikap lebih bijak hingga berakhirnya masa pemilihan kepala daerah tahun 2024.
“Semoga Pilkda ini bisa merjalan sesuai dengan aturan yang ditetapkan dan tidak ada korban politik sampai dikalangan masyarakat,” tutupnya.
Komentar