oleh

Diduga Menyimpang, Warga Minta Inspektorat Audit Pengelolaan Dana Desa Puncak

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Puncak, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai disorot.

Pasalnya, Dana Bumdes yang di anggarkan sejak tahun 2019 hingga tahun 2024 entah kemana realisasinya.

Dari informasi yang di himpun Jendela Satu, bahwa selain anggaran Bumdes anggaran lainnya juga tidak jelas pengelolaannya.

“Setiap tahun jumlah anggaran Desa Puncak cukup fantastis,” ucap, TS salah satu warga Desa Puncak, Jumat (17/01/2025).

Baca Juga:  Dana Hibah Red Gank Sinjai Dicoret, Fraksi Nasdem dan PPP Bungkam, Wahyu: Kita Berhadapan di Paripurna

Lebih lanjut, TS mengatakan bahwa ia bersama masyarakat lainnya heran dengan pengelolaan dana tersebut.

“Mengherankan, pengurusnya tidak jelas, tapi dana selalu ada setiap tahunnya,” ucapnya.

Bahkan TS, heran dengan pelaporan anggaran Desa Puncak setiap tahunnya selalu aman.

“Kami duga ada kecurangan yang dilakukan oleh Desa Puncak dan jajarannya,” lanjutnya.

TS menilai pengelolaan Dana Bumdes dan anggaran lainnya seharusnya dipergunakan dengan maksimal atau sesuai peruntukannya.

Baca Juga:  Jelang Pilkada Puluhan Kader DPC Partai Demokrat Sinjai Mengundurkan Diri, Ada Apa ?

“Penggunaan dana desa harus bijak, tidak semerta-merta dibiarkan mangrak” bebernya.

“Jika tidak ada perubahan, maka pihaknya akan segera menyurati Inspektorat Sinjai untuk meminta mengaudit pengelolaan dana Desa Puncak,” tegasnya.

Sebelumnya, anggota BPD RF menegaskan bahwa anggaran Bumdes nilainya cukup besar sehingga perlu dilakukan audit karena sudah dikelola 5 tahun terakhir.

“Total yang dikelola Dana Bumdes kurang lebih Rp300 juta. Namun, kami duga ada dana sebesar Rp80 juta yang dikelola mengendap,” katanya.

Baca Juga:  Binda Sulsel Bersama Pemkab Sinjai Minta Masyarakat Sukseskan Program Vaksinasi

RF menuturkan tidak membahas dan menganggarkan penambahan Dana Bumdes selama pengelolaan itu disampaikan secara transparan.

“Tidak akan penambahan anggaran terkecuali para pengurus mempertanggungjawabkan anggaran itu,” tulisnya.

Terpisah, Kepala Desa Puncak, Andi Muh Idris memberi tanggapan singkat terkait hal tersebut.

“Ke kantor saja temui pak sekdes karna saya lagi di Makassar, istri saya lagi sakit,” ungkapnya saat di konfirmasi melalui Via WhatsAap (WA).

Komentar