SINJAI, Jendela Satu— Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai bekerjasama anggota Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sinjai menggelar rapat koordinasi,
Kegiatan tersebut digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai Lingkungan Tanassang, Kamis (30/1/2025).
Rakor ini dibuka Pj Bupati sekaligus Ketua KPA Sinjai Andi Jefrianto Asapa dan dihadiri Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Andi Irwansyahrani Yusuf, Kepala BNK Sinjai, Beberapa Pimpinan OPD, Perwakilan Instasi Vertikal, Kepala PKM se-Kabupaten Sinjai dan beberapa pihak lainnya.
Rakor ini dilaksanakan selain untuk mengevaluasi perkembangan HIV/AIDS, juga untuk mengintervensi dan menyamakan langkah preventif agar penyebaran kasus baru HIV tidak terus meningkat.
“Tujuan dilaksanakannya rakor ini adalah untuk mengkoordinasikan upaya penanggulangan AIDS untuk kemudian ditindaklanjuti,” ungkap Kadinkes Sinjai dr. Emmy Kartahara Malik dalam laporannya.
Sementara itu Pj Bupati lewat momentum ini mengajak seluruh elemen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi melakukan proteksi, mengingat pencegahan HIV/AIDS bukan hanya menjadi tugas Pemerintah namun bersifat multi sektoral.
“Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit serius karena itu saya berharap kita semua dapat memperkuat komitmen bersama, menyatukan langkah dan kebijakan serta mencari solusi yang efektif agar penanggulangan HIV/AIDS dapat maksimal,” jelas Andi Jefri.
Sejauh ini diketahui ada beberapa upaya Pemerintah dalam mencegah hal tersebut diantaranya melalui kerjasama dengan Rutan Kelas II B Sinjai dalam kegitan promotive dan skrining HIV dan pandampingan ODHIV.
Perlu diketahui juga, dari data proporsi penderita HIV/AIDS berdasarkan jenis kelamin tahun 2024 yang dikeluarkan Dinkes Sinjai tercatat sebanyak 25 laki-laki atau sekira 80,65 persen telah menderita HIV/AIDS, sementara perempuan sebanyak 6 orang atau 19,35 persen, sehingga total penderita sebanyak 31 orang. Rata-rata penderitanya berada pada kelompok usia produktif.
Adapun data sebaran penderita baru HIV/AIDS sepanjang tahun 2024, paling banyak terjadi di Kecamatan Sinjai Timur yakni 7 kasus, kemudian disusul Tellulimpoe 5 kasus, Sinjai Utara 3 kasus, Sinjai Selatan 4 kasus, Sinjai Tengah 2 kasus, dan Sinjai Barat 1 kasus.
Komentar