SINJAI, Jendela Satu— Jelang hari raya idhul fitri, stok daging sapi di Sinjai, Sulawesi Selatan dipastikan aman.
Hal ini disampaikan oleh Kadis Peternakan Sinjai dan Kesehatan Hewan, Burhanuddin.
“Stok Aman, kita sarankan untuk warga di Sinjai membeli daging sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH),” jelasnya.
Dikatakan Burhanuddin, bahwa di Kabupaten Sinjai, ada dua Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang siap untuk penyediaan stok daging sapi.
“Diantaranya, RPH Kecamatan Sinjai Selatan dan Kecamatan Sinjai Utara,” katanya.
Harga daging sapi di Sinjai berkisar Rp 120.000 /Kg.
Diketahui hewan ternak sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) aman untuk dikonsumsi.
“Tidak ada persoalan, masih aman untuk dikonsumsi, Jadi setelah sapi dipotong, dagingnya saja yang diambil. Tulang dan isi perutnya harus dikubur,” jelas Burhanuddin, Selasa (25/03/2025).
Adapun ciri-ciri bahwa hewan ternak sapi terjangkit (PMK) diantaranya.
– Demam tinggi, sekitar 39–41°C
Menggigil.
– Air liur berlebih, menggantung, dan berbusa.
– Lepuh atau luka berisi cairan di lidah, gusi, hidung, teracak, atau kuku.
– Pincang atau tidak bisa berjalan
– Hilang nafsu makan.
– Penurunan produksi susu secara drastis.
– Kehilangan berat badan permanen
Penyakit PMK ditularkan oleh cairan vesikel yang terkelupas, udara pernapasan, air liur, susu, Semen, kotoran dan urin hewan lain yang terinfeksi.
Kasus PMK di Sinjai semakin bertambah.
Secara keseluruhan terdapat 2.201 ekor sapi yang terjangkit PMK di tujuh Kecamatan di Kabupaten Sinjai.
Rinciannya Kecamatan Sinjai Selatan 1234 ekor, Sinjai Timur 5 ekor, Tellulimpoe 459 ekor.
Selanjutnya Kecamatan Bulupoddo 122 ekor, Sinjai Borong 9, Sinjai Tengah 135 ekor dan Sinjai Barat 237 ekor.
Selain itu angka kematian sapi akibat PMK juga meningkat mencapai 9 ekor sapi di dua Kecamatan di Sinjai.
Diantaranya 8 ekor sapi mati di Kecamatan Sinjai Selatan dan 1 Kecamatan Sinjai Barat.
Komentar