SINJAI, Jendela Satu— Masih saja ada warga Republik Indonesia (RI) yang putus sekolah karena faktor ekonomi.
Hal itu dialami Rizka Juniarti (16) warga, Dusun Sapulambere, Desa Puncak, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Seperti yang diketahui bahwa pendidikan adalah penunjang keberlangsungan bangsa.
Namun berbeda yang dialami, Rizka Juniarti, dirinya terpaksa berhenti melanjutkan pendidikannya karna faktor penunjang ekonomi yang tidak memadai.
Rizka tinggal bersama orang tuanya Muh Arif (bapak), Jumriah ( mama) dan Zakaria (Tante) yang cacat buta mata dengan rumah yang sudah tidak layak huni juga.
Hal tersebut diketahui saat Babinsa Desa Puncak, Serda Johny melakukan monitoring di kampung Boja. Saat itu Koptu Jhony sedang singgah ke salah satu rumah warga.
“Saat saya singgah, saya tanyakan kepada Rizki, kenapa tidak melanjutkan pendidikan, namun Rizka mengaku tidak mampu secara ekonomi,” ucap Serda Johny, Kamis (17/07/2025).
Terpisah, dikatakan Rizka, bahwa ia berkeinginan melanjutkan pendidikanya di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) namun mengaku tidak mampu secara ekonomi.
“Kami tidak mampu membeli seragam sekolah dan buku,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Rizka bahwa selain dari tidak bisa membeli seragam, akses untuk menempuh sekolah SMA juga jauh.
“Akses kami ke sekolah sangat jauh, dan kami tak punya kendaraan,” ucapnya.
Diketahui, jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di MTS Sapulambere, di Desa Puncak Itu sendiri.
“Dulu saya hanya jalan kaki ke sekolah SMP karna jaraknya hanya diperkiran sampai 2 kilo saja,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendikan Sinjai, Irwan Suaib, saat dikonfirmasi terkait siswa yang putus sekolah namun belum memberikan tanggapan.
Komentar