oleh

80 Tahun Merdeka, Ruas Jalan di Sinjai dan Bone Masih Beralaskan Tanah, Warga Minta Perhatian Prabowo

Editor:

Jendela Satu— Memasuki 80 tahun Indonesia merdeka, masih ada beberapa ruas jalan beralaskan tanah.

Selain beralaskan tanah, beberapa ruas jalan rusak parah.

Hal tersebut ada di Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hal ini menandai bahwa pembangunan di Kabupaten tersebut belum meratah.

Seperti yang dirasakan oleh warga sinjai Barat dan warga sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai.

Warga yang berada di Dusun Tonrong, Desa Terasa, swadaya jalan dengan patungan untuk membeli material.

“Warga disini banyak swadaya jalan, karna rusak parah,” ucap, Syamsul, warga Dusun Tonrong, Desa Terasa, Kamis (14/08/2025).

Bahkan karna jalan rusak parah, Jenaza di Desa Terasa terpaksa ditandu.

“Mayat terpaksa ditandu sejauh 3 KM karna mobil ambulance tidak bisa masuk di lorong kami, karna jalan rusak parah,” lanjut, Syamsul.

Hal yang sama dirasakan dengan warga Dusun Kassi dan Dusun Bululohe, Desa Bonto, Kecamatan Sinjai Tengah, juga swadaya jalan.

Baca Juga:  Baru 3 Bulan, Proyek Ratusan Juta Paving Blok di Pulau Harapan Sinjai Sudah Rusak

Warga di Desa tersebut patungan membelih bahan untuk mengecor jalan.

Tak hanya yang rusak parah, warga di Desa Bonto bahkan cor jalan sampai 7 titik di 3 Dusun.

Untuk materialnya, warga bersama Aparat Desa patungan membeli semen sampai 80 sak.

Sedangkan Ibu-ibu pada di Desa Bonto menyiapkan sajikan makanan pada orang yang pekerja swadaya jalan.

Hal ini dibenarkan Oleh Kepala Desa Bonto, Sudirman.

“Iye kami lakukan itu karna infrastruktur jalan di Desa kami rusak parah,” ucapnya.

Diketahui bahwa jalan tersebut adalah jalan Kabupaten.

Diketahui bahwa Bupati Sinjai saat ini adalah Hj Ratnawati Arif dan Wakilnya, Andi Mahyanto Mazda.

Untuk di Kabupaten Sinjai ada 67 Desa, 13 Kelurahan dan 8 Kecamatan.

Untuk saat ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) Naik di awal Bulan Agustus capai Rp 128 miliar.

Baca Juga:  Kampanye Muallim Tampa di Sinjai Utara Jadi Idola Emak-emak

“Target awal sebesar Rp124 miliar dalam APBD Pokok kini disesuaikan menjadi Rp128 miliar dalam Perubahan APBD 2025. Kami optimis seluruh OPD pengelola PAD mampu memaksimalkan penerimaan hingga akhir tahun,” ujar Asdar Kepala Bapenda Sinjai.

Terpisah, wilayah Kabupaten Bone, juga dikeluhkan masyarakat.

Hal tersebut sisebkan karna pembangunan infrastruktur yang tidak merata.

Jalan di Bone juga rusak parah. Seperti yang ada di Bone bagian selatan.

Tepatnya di Desa Kaccope, Kecamatan Kajuara, Desa Bellu, Kecamatan Salomekko.

Tidak hanya itu, Desa Nusa, Desa Arallae, Desa Labuaja, Desa Cammilo, Desa Cakkela, Kecamatan Kahu, juga rusak parah.

Pasalnya, jalan tersebut sudah puluhan tahun tak dilirik pemerintah.
Selain rusak parah jalan tersebut bahkan ambruk.

Akibatnya, pengguna jalan roda 2 dan roda 4 harus berhati-hati.

Baca Juga:  Andi Ishak Badong Tutup Usia, Begini Sosok Almarhum di Mata Bupati dan Wakil Bupati Sinjai

“Sudah lama rusak parah, namun sampai saat ini belum ada tanda tanda perbaikan,” ucap, Rullah, warga Kecamatan Kahu.

Bahkan ada beberapa ruas jalan yang belum tersentuk hotmix.

“Masi ada yang tidak tersentuk hotmix itu di bagian Kecamatan Bontocani, lanjutnya.

“Sudah sering dijanjikan untuk perbaikan jalan, namun sampai saat ini belum ada tindakan, makan dari itu kami minta Pak Presiden untuk melirik kami agar merasakan pembangunan yang merata,” harapnya.

Diketahui Pemerintah Kabupaten Bone dipimpin oleh, Andi Asman Sulaiman.

Terkait jalan rusak tersebu kata, Andi Asman Sulaiman, adalah wewenan saudarahnya di Provinsi.

“Kewenangan Provinsi Sulsel,” tambahnya.

Andi Asman, mengatakan bahwa itu koordinasi di Provinsi Sulsel.

“Kordinasi ke Provinsi melalui OPD terkait beberapa ruas jalan maupun Pusat,” jelasnya.

Untuk di Kabupaten Bone ada 27 Kecamatan, 328 Desa dan 44 Kelurahan.

Komentar