oleh

Pemangkasan Pohon Dilakukan di Kota, Nasib Pengguna Jalan Poros Sinjai-Bulukumba Terancam

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Dianggap membahayakan, satuan tugas melakukan pemangkasan pohon di Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sebelum melakukan pemangkasan, satuan tugas pemangkasan melakukan peninjauan pada pohon yang rawan tumbang.

Mereka mengidentifikasi pohon yang membayakan pengguna jalan, seperti pada pohon ranting yang telah lapuk, akar lemah dan pohon yang terlaluh rimbun

Pemangkasan ini dilakukan untuk mengidentifikasi hal yang tidak diingingkan oleh masyarakat.

Pemangkasan kali ini dilakukan di beberapa titik.

Baca Juga:  Jembatan Jebol di Wilayah Kota Sinjai Ancam Nyawa Pengendara

Diantaranya Jl Tondong, dan Jl Abdul Latief Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara.

Saat pemangkasan, turut dihadiri oleh Wakil Bupati Sinjai, Andi Mahyanto Mazda.

Satuan tugas ini melibatkan sejumlah instansi, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, dan Dinas PUPR dan Lurah Biringere.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Muh Sofyan mengatakan bahwa selain untuk berupaya meminimalkan risiko bencana.

Baca Juga:  Breaking News, Satu Unit Rumah Panggung di Sinjai Ludes Dilalap Sijago Merah

“Kita memangkas pohon-pohon yang berpotensi tumbang, demi keselamatan masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, Pohon lapuk di sepanjang Jalan Poros Sinjai- Bulukumba menimbulkan keprihatinan pengguna jalan.

Pasalnya, pohon lapuk masih berdiri mulai dari sinjai selatan hingga daerah perkotaan Sinjai ini membahayakan pengendara.

Baik pengguna jalan roda 2 maupun roda 4.

Biasanya angin kencang dan hujan insentitas tinggi mengakibatkan ranting pohon patah dan jatuh pas di badan jalan.
Hal tersebut memicu terjadinya kecelakaan bagi pengendara.

Baca Juga:  Pemkab Sinjai Buka Konsultasi Publik Satu Bahas KLHS

Salah satu pengendara roda 2, Hilda mengaku hampir jatuh pada saat ranting pohon tersebut jatuh pas depan motornya.

“Saya hampir jatuh, ban motor saya terslep hingga jarak 1 meter, kami meminta pihak yang berwewenang agar mengevakuasi pohon-pohon yang sudah lapuk, ” ucapnya.

Lanjut, Hilda mengatakan bahwa jangan menunggu korban lalu mengevakuasi.

“Jika dibiarkan seperti itu, akan membahayakan pengendara. Jangan menunggu korban lalu di evakuasi,” tutupnya

Komentar