SINJAI, Jendela Satu— Tanggal 23 April biasa diperingati sebagai Hari Buku Sedunia. Perayaan hari tersebut dijadikan sebagai ajang promosi tentang buku dan manfaatnya.
Pada momen ini, penulis buku asal Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Burhan SJ, berharap masyarakat Indonesia lebih giat membaca, terutama pemuda.
“Saya berharap masyarakat Indonesia lebih giat membaca, terutama pemuda. Sebab hanya dengan cara itu seseorang bisa menulis,” kata pemuda kelahiran Desa Saohiring, Kecamatan Sinjai Tengah bini.
Lanjut Burhan SJ, yang merupakan Mahasiswa Pascasarjana di salah satu Universitas di Makassar, ini menuturkan rendahnya minat baca masyarakat di Indonesia juga tentu berdampak pada pembangunan SDM di negeri ini, ditambah lemahnya perhatian pemerintah di bidang literasi.
“Maka lengkaplah sudah bahwa kinerja pemerintah hari ini memang banyak bertentangan dengan konstitusi. Sebab konstitusi menegaskan tujuan bernegara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya.
Anehnya lagi kalua ke kampus, Burhan SJ keram menemukan mahasiswa lalu ditanya buku apa yang sudah dibaca? Sebagain dari mereka bilang malas membaca.
“Adalah jawaban yang kontras dengan tempat ia mengeluarkan kalimat itu, kan kampus tempat belajar bukan tempat mencangkul. Kalau ada mahasiswa di kampus dan malas membaca artinya mengkhianati identitasnya,” pungkasnya.
Terkhusus di Kabupaten Sinjai misalnya, para penulis tidak pernah diakomodir dan tidak tercatat oleh dinas perpustakaan daerah.
“Lagian kalau saya amati pemerintah daerah hanya sibuk pencitraan dan lupa memaksimalkan kinerja terutama di bidang literasi,” pungkasnya.
Diketahui, buku yang berhasil diterbitkan Burhan SJ, antara lain;
1. Lelaki Kurang Ajar Dalam Secangkir Kopi
2. Bahtiar Bin Sabang (Pahlawan Petani Sinjai Yang Tumbang Demi Membela Tanahnya Sendiri)
3. Suara, Aku Ingin Bebas 4.
Lelaki Kafir Di Tangan Puisi
5. Perempuan – Perempuan Mabuk Surga.
Komentar