SINJAI, Jendela Satu— Tidak dilibatkan dalam kegiatan Masa Ta’aruf (Masta) IAIM Sinjai, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai melakukan aksi demonstrasi di Halaman Kampus IAIM Sinjai. Selasa, (06/08/2022).
Ketua MPM IAIM Sinjai, Haerul, mengungkapkan bahwa aksi ini dilakukan karena Biro Kemahasiswaan IAIM Sinjai tidak melibatkan pihaknya dalam persoalan Masta IAIM dan tidak memberikan ruang sosialisasi.
“Biro Kemahasiswaan menutup ruang kepada kami selaku lembaga legislatif dan eksekutif, entah apa yang menjadi landasan pimpinan kemahasiswaan hingga kami tidak dilibatkan dalam persoalan Masta IAIM dan tidak memberikan ruang sosialisasi,” katanya.
Ia menjelaskan bahwasanya MPM dan DEMA adalah representase dari mahasiswa itu sendiri.
“Sedangkan kita ketahui bersama bahwasanya MPM dan DEMA adalah representase dari mahasiswa itu sendiri, lembaga kampus yang dimana menjunjung tinggi gerakan mahasiswa, MPM dan DEMA adalah lembaga tertinggi di kampus IAIM sebagai representase dari Himpunan Program Studi (HMP) yang ada,” jelasnya.
Selain MPM dan DEMA, salah satu dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus tidak diberikan ruang juga untuk sosialisasi lembaga.
“Dan juga kami sangat sayangkan karna salah satu dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus tidak diberikan ruang juga untuk sosialisasi lembaga, satu-satunya lembaga UKM yang tidak diberikan kesempatan,” ujarnya.
Lanjutnya, hal itu yang menjadi pertanyaan besar kepada biro kemahasiswaan, hingga pihaknya menyampaikan hal ini kepada mahasiswa baru untuk memperingatkan kepada mereka dan untuk tekanan kepada lembaga-lembaga internal IAIM agar kiranya tidak dicekal atau terbungkam oleh pimpinan kemahasiswaan.
Lebih lanjut Haerul menuturkan bahwa pada saat MPM dan DEMA aksi di halaman kampus, tidak ada satu pun yang merespon dari pihak lembaga.
“Bisa kami simpulkan ada yang disembunyikan atau ada yang mengganjal di birokrat. Tidak ada satu pun yang merespon dari pihak lembaga,” pungkasnya.
Komentar