oleh

Baru Dilantik, PM Baru Malaysia Tak Ambil Gaji dan Tolak Gunakan Mobil Dinas Mercedes S600

Editor:

KUALA LUMPUR, Jendela Satu— Perdana Menteri (PM) Baru Malaysia tidak mengambil gajinya sebagai Perdana Menteri dan menolak menggunakan mobil dinas Mercedes S600.

Hal itu disampaikan PM Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim melalui akun Twitter pribadinya.

“Saya ingin memaklumkan bahwa semalam saya telah menolak untuk menggunakan sebuah kendaraan jenis Mercedes S600 yang telah dibeli dan diperoleh jabatan perdana menteri (JPM) sebelum saya memasuki pejabat, ” ucapnya, Minggu, (27/11/2022).

Baca Juga:  Tim SAR Brimob Bone Diterjunkan Cari Korban Tenggelam di Kalero

Langkah tersebut diambil kerana saya tidak mau sebarang perbelanjaan baru dibuat ke atas saya.

“Sebaliknya, saya telah membuat keputusan untuk menggunakan apa saja kendaraan sedia ada di pejabat untuk kegunaan harian, ” terangnya.

Dilansir dari The Star, sebelumnya Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim menyampaikan akan meluncurkan Kabinet yang lebih ramping yang terdiri dari para menteri dengan gaji yang dikurangi.

Baca Juga:  Rumah Milik Lansia di Sinjai Tengah Terbakar Rata dengan Tanah, Kerugian Capai Puluhan Juta

Menurut Anwar, usulan penurunan gaji menteri dan pengurangan ukuran kabinet sedang dibahas.

“Ukuran Kabinet pasti akan lebih kecil dan saya meminta menteri baru untuk menyetujui proposal saya untuk mengurangi gaji mereka.
Ini masih dalam proses pembahasan dan persiapan,” ujarnya dalam konferensi pers di Perdana Putra, Jumat (25/11/2022) sore di hari pertamanya bekerja sebagai Perdana Menteri ke-10.

Baca Juga:  Buntut Dugaan Fee Dikumpulkan 'Ketua Kelas', Praktisi Hukum Minta Kejari Sinjai Panggil Bupati Seto untuk Klarifikasi

Pada hari sebelumnya, Kamis (24/11/2022), Anwar menegaskan bahwa dia tidak akan mengambil gaji sebagai perdana menteri dan prioritas utamanya adalah mengatasi meningkatnya biaya hidup.

“Ada perkembangan positif, seperti kekuatan ringgit dan pasar saham saat ini, ini menunjukkan kepercayaan (terhadap) penyelenggaraan pemerintah. Tapi, untuk saat ini, saya rasa prioritas harus diberikan pada biaya hidup dan kenaikan harga barang-barang yang membebani rakyat, ” pungkasnya.

Penulis: Firdaus

Komentar