SINJAI, Jendela Satu— Dugaan pungli di Sekolah SMA N 3 Sinjai, oleh oknum guru inisial NA, berbuntuk panjang.
Pasalnya, Oknum guru NA awalnya tidak mengakui kalau ada pemotongan beasiswa tersebut.
“Tidak ada pak, karena anak (siswa) yang langsung ke Bank,” kata NA, Jumat, (14/04/2023).
Namun setelah diberitakan pada Selasa, (18/04) NA sudah mengakui ada pemotongan.
Namun NA mengaku uang yang diterimanya dari penerima beasiswa bukan pemotongan.
Uang itu dianggap NA sebagai inisiatif sendiri dari siswa penerima beasiswa.
“Kemarin ada siswa yang memberi tapi inisiatif sendiri,” pengakuan NA, kepada Jendela Satu.
Bahkan NA mengaku hal tersebut bukan tindakan pungli.
“Soal yang mengarah ke pungli dek tidak ada. Menurut pemahaman saya kata pungli adalah paksaan kepada seseorang untuk memberi imbalan,” kuncinya.
Diberitakan sebelumnya, Seorang guru SMA N 3 Sinjai, berinisial NA, diduga melakukan pemotongan beasiswa yang diterima sejumlah siswanya.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu orang tua siswa SMA N 3 Sinjai, yang enggan disebutkan identitasnya.
Ia mengungkapkan anaknya yang merupakan salah satu penerima beasiswa di sekolah tersebut dipotong senilai Rp. 100.000.
“Jadi yang diterima anak saya harusnya Rp. 800.000, namun dipotong Rp. 100.00 oleh gurunya (NA),” katanya.
Bahkan orang tua siswa tersebut merasa heran karena tidak ada penjelasan dari pihak gurunya terkait tujuan pemotongan uang beasiswa itu.
“Saya juga heran dan tidak tahu menahu untuk apa itu uang yang dipotong, karena saat pencairan di Bank, anak saya ditemani sama ibunya bukan gurunya. Namun ada pemberitahuan bahwa di stor Rp. 100.000, makanya saya bawakan itu uang sama anak saya di sekolahnya dan anak saya yang memberikan uang itu sama NA,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, bukan hanya beasiswa anaknya yang dipotong, namun ada beberapa beasiswa siswa yang lainnya.
“Bukan hanya anak saya yang dipotong, saya dengar dengar juga beasiswa siswa lain juga dipotong,” kuncinya.
penulis: Taqwa Ainun
Komentar