oleh

Momok Menakutkan Bulan Juni Bagi Masyarakat Kabupaten Sinjai

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Memasuki Bulan Juni, menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian masyarakat Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Pasalnya, pada bulan Juni, musim penghujan bahkan cuaca ekstrem melanda Kabupaten Sinjai.

Tak tanggung tanggung, pada bulan Juni tahun 2006 lalu, Kabupaten Sinjai dilanda banjir bandang. Bahkan menelan korban 285 jiwa (dikutip dari Liputan 6).

Pada Bulan Juni menjadi momen yang dikhawatirkan sebagian masyarakat Kabupaten Sinjai.

Karena pada momen ini (bulan Juni) setiap tahunnya Kabupaten Sinjai, dilanda hujan dengan identitas tinggi. Tak hanya itu, juga terjadi tanah longsor dibeberapa wilayah di Kabupaten Sinjai.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN-T UMSi Kembangkan Potensi Desa Waetuo Bone

Hal inilah yang terus menghantui masyarakat Sinjai pada saat memasuki bulan Juni.

“Saya sangat khawatir kalau sudah memasuki bulan Juni, apalagi pada saat hujan deras. Saya teringat kejadian tahun 2006 lalu,” kata Sulaiman, warga Sinjai Tengah. Senin, (05/06/2023).

Sulaiman yang merupakan korban selamat banjir bandang Sinjai tahun 2006 itu mengaku selalu terbayang bayang dengan insiden yang menelan banyak korban (banjir bandang Sinjai 2006) itu.

“Seperti saat ini hujan terus melanda Sinjai, banyak bencana alam yang terjadi seperti tanah longsor dan banjir di Kota Sinjai. Ini yang selalu menghantui pemikiran saya,” ujarnya.

Baca Juga:  Relawan Capres AMIN di Sulsel Buat APK Berbahan Karung: Simbol Perlawanan Terhadap Oligarki

Ia berharap insiden tahun 2006 itu tidak terulang dua kalinya.

“Semoga saja tidak terjadi banjir bandang  lagi,” harapnya.

Senada dengan itu, warga Kecamatan Tellulimpoe, Samsir, juga mengaku merasa khawatir pada saat memasuki bulan Juni.

“Kalau sudah masuki bulan Juni, setiap tahunya Kabupaten Sinjai, pasti dilanda hujan dengan intensitas yang tinggi, hal ini membuat khawatir dengan bencana alam yang akan terjadi,” pungkasnya.

Diketahui, saat ini Kabupaten Sinjai dilanda hujan dengan intensitas tinggi. Bahkan membuat sejumlah wilayah di Kawasan Kota Sinjai terendam Banjir.

Baca Juga:  Tabrakan Motor Vs Mobil di Sinjai, 1 Korban Tewas di Tempat

Tak hanya banjir, bencana alam tanah longsor juga terjadi di beberapa Kecamatan di Sinjai, diantaranya Bulupoddo dan Sinjai Tengah.

Bahkan tanah longsor di Desa Kanrung, Sinjai Tengah mengakibatkan akses jalan tertutup.

Dari rentetan peristiwa bencana alam yang terjadi tahun 2023 ini, Pemkab Sinjai tak tinggal diam. Dengan sigap Pemkab Sinjai terus melakukan pemantauan.

Atas perintah Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa, pihak PUPR Sinjai, menerjunkan alat berat untuk mengevakuasi jalan yang tertutup tanah longsor.

Saat ini, jalan itu (jalan poros Desa Kanrung) kembali bisa diakses usai dievakuasi oleh pihak PUPR Sinjai.

Komentar