oleh

Gerak Cepat! Tim PLN Sinjai Recovery Tiang Patah Akibat Longsor di Biringere

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Sebagian daerah di Kabupaten Sinjai dilanda hujan lebat menyebabkan beberapa lokasi terendam air.

Ditambah lagi longsor terjadi tepatnya di Dusun Taipa, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara. Kamis, (13/07/2023).

Longsor yang terjadi pada dini hari itu mengakibatkan ikut tumbangnya 2 batang tiang Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) PLN dan menyebakan padamnya sebanyak 3 trafo distibusi yang melayani daerah tersebut.

Tidak menunggu lama, tim Pelayanan Teknik PLN yang tiba melokalisir dan mendata kerusakan, langsung melakukan persiapan tim, peralatan dan material untuk melakukan recovery pada hari itu juga.

Baca Juga:  Tahun 2023, Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Akan Maju?

“Karena kejadian ini 1 buah tiang listrik untuk tegangan menengah tumbang dan 1 buah tiang bantu tumbang. Ada juga beberapa kabel di lokasi yang berbeda terlepas dari tiang listrik,” kata Yarek, selaku Tim Leader K3 PLN Sinjai.

“Kami akan melakukan penggantian tiang yang patah menggunakan alat berat crane dan perbaikan beberapa titik konduktor yang terdampak, Mohon doanya agar tim kami dapat dilancarkan dalam penormalan recovery gangguan ini,” tambahnya.

Baca Juga:  Aliansi Mahasiswa Penegak Keadilan Demo Kejati Sulsel, Ini Tuntutannya

Pembenahan jaringan yang terdampak longsor tersebut pun telah selesai dilakukan dan penormalan tegangan serta penyalaan 3 trafo yang terdampak dapat dilakukan.

Hal ini membuat warga sekitar mengapresiasi gerak cepat PLN Sinjai.

“Terimakasih atas respon dan kerja keras dari tim PLN sehingga kami dapat menikmati nyalanya listrik setelah bencana longsor semalam,” ucap Sahra, salah satu warga yang terdampak padam akibat longsor tersebut.

Mengingat untuk kepetingan bersama tak lupa Yarek menyampaikan agar warga dapat bersinergi dan membantu PLN dengan segera melaporkan bila ada potensi sepeti pohon yang dekat dengan jaringan listrik khususnya Jaringan Tegangan Menengah PLN yang dapat berpotensi menjadi gangguan sehingga padamnya lampu di lokasi tempat tinggalnya.

Baca Juga:  Warga Sinjai Selatan Jagokan Ramah di Pilkada 2024, Ini Alasannya

“Serta tak lupa iya berharap kesedian warga untuk merelakan bila pohonnya harus di tebang atau di pangkas bila sudah melewati jarak aman yang ditentukan yakni 3 meter dari Jaringan Udara Tegangan Menengah yang ada agar kelangsungan pasokan listrik dapat terjaga,” pungkasnya.

Komentar