SINJAI, Jendela Satu— Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan hingga semester III Tahun 2023 mengalami Defisit kurang lebih Rp.29 Miliar.
Berdasarkan data yang dilansir portal data Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) https://djpk.kemenkeu.go.id pertanggal 18 Agustus 2023 kemarin, hasil itu didapat dari Postur Pendapatan Daerah sebesar Rp 1.113,54 Triliun dan Belanja Daerah sebesar Rp 1.143.40 Triliun.
Jika dikalkulasi secara keseluruhan terjadi defisit APBD Sinjai kurang lebih sebesar Rp 29 Miliar.
Bahkan di tengah kondisi defisit anggaran APBD, kini Kabupaten Sinjai juga dikabarkan memiliki sejumlah utang yang masih belum terbayarkan.
Salah satunya kepada seorang pengusaha di Kabupaten Sinjai yang bernama H. Darwis. Nilainya nilai utang Pemerintah Daerah Sinjai terbilang cukup fantastis mencapai miliaran rupiah.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihak Pemda Sinjai seolah tutup mata dan enggan untuk memberikan komentar terkait kondisi keuangan di Sinjai.
Salah seorang kepala desa yang juga merupakan ketua Apdesi Sinjai membuat surat terbuka di sosial medianya meminta Pj Bupati memeriksa kondisi keuangan Sinjai.
“Yth Pj Bupati agar segera memeriksa keuangan daerah apakah ada uang atau tidak, saya wa kepala BKAD tidak dibalas. Kalau tidak ada uang katakan tidak ada. ADD sudah diperintahkan sama pak Pj Bupati masih begitu saja pak. Pj Bupati segera periksa keuangan daerah atau periksa semua OPD setdakab,” tulis Andi Azis Karaeng Soi, Rabu (19/10/23).
Ia juga mempertanyakan kemana mobil dinas untuk bupati. Menurutnya kondisi seperti ini sangat memalukan bahkan ia mengancam akan melaporkan ke Kejaksaan Tinggi Sulsel.
“Perlu saya sampaikan Sekda Sinjai mana mobil dinas bupati, kenapa mesti rental mobil bikin malu Sinjai. Kalau pak Bupati tidak mau nanti saya laporkan ke Kejati Sulsel saya sudah hubungi, sisa menunggu persetujuan bupati,” tanyanya.
Ia sangat menyesalkan lantaran Pj Bupati Sinjai harus direntalkan mobil sementara para kadis di organisasi perangkat daerah (OPD) memiliki kendaraan dinas yang bagus.
“ADD segera cair minggu ini, kalau tidak cair jangan menyesal lapor ke Kejati Sulsel. Periksa semua kadis di Sinjai,” tegasnya.
Diakhir suratnya, Andi Azis memberikan ultimatum ke pihak pemda Sinjai untuk dapat melakukan pencairan ADD. Ia menunggu kabar 1 kali 24 jam dan jika tidak mendapatkan jawaban maka ia akan langsung melaporkan ke Kejati Sulsel.
Di tempat terpisah, aktivis Kopel Indonesia, Abdul Rahman mengingatkan kepada Pj Bupati Sinjai untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan daerah Sinjai.
Rahman sapaan akrabnya mendesak PJ Bupati Sinjai untuk segera mengaudit keuangan daerah dan menghitung seluruh utang yang ditinggalkan bupati sebelumnya.
“Pj Bupati Sinjai segera periksa itu semua keuangan OPD yang ada di Sinjai,” pintanya.
Rahman ingin Pj Bupati untuk segera mengambil langkah memeriksa keuangan OPD yang ada di Sinjai, termasuk OPD yang bertanggungjawab dalam hal panitia hari jadi Sinjai Yanga menyisakan utang miliyaran selama 5 tahun ini. Terlebih sebentar lagi Sinjai akan melakukan pilkada yang tentunya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
“Coba dicek laporan pertanggungjawaban panitia, apakah dananya masih tercatat sebagai utang atau sudah dilaporkan 100% dana resapannya,” tegasnya.
Komentar