oleh

Tragedi Kanjuruhan Telan 130 Korban, 20 Orang Kritis, 191 Orang Luka-luka

Editor:

MALANG, Jendela Satu— Tragedi di Kanjuruhan Malang menelan banyak korban.

Diketahui, tragedi itu terjadi pasca laga lanjutan Liga 1 2022 ” Derby Jawa Timur” antara Arema FC dan Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sabtu (01/10/2022).

Dalam laga tersebut, Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya (2-3), akhirnya para suporter tuan rumah yang tak terima kekalahan tim kesayangannya langsung mengamuk usai pertandingan.

Baca Juga:  SEMMI Sinjai Tuding Tidak Ada Anggota DPRD Saat Bawa Aspirasi, Ternyata Begini Kata Sekwan

Para suporter Aremania menerobos masuk di Lapangan dan bentrok dengan pihak keamanan.

Seperti dilansir dari detik.com, disitulah tragedi dimulai. Pihak suporter dan kepolisian bentrok, sampai-sampai gas air mata dilepas ke arah tribun penonton.

“Disitulah tragedi dimulai. Pihak suporter dan kepolisian bentrok, sampai-sampai gas air mata dilepas ke arah tribun penonton, ”
“Para penonton kesulitan keluar, ada yang terinjak-injak, dan sesak nafas karena efek gas air mata. Laga sepakbola yang berujung jadi Tragedi Kanjuruhan, ” tulisnya.

Baca Juga:  Penderita AIDS di Kabupaten Sinjai Meningkat, Rata-Rata Usia Produktif

Kembali melansir dari detik.com, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, Wiyanto Widodo dalam wawancara dengan CNN Indonesia mengungkapkan jumlah korban terbaru Tragedi Kanjuruhan. Kini, 130 orang dinyatakan meninggal dunia.

“Meninggal dunia terakhir 130 orang per pukul 08.32 WIB,” jelas Wiyanto.

Wiyanto melanjutkan, kini 20 orang masih dalam kondisi kritis. Apa saja luka-luka yang dialami para suporter?

Baca Juga:  Hati-hati! Nama Wabup Sinjai Dicatut, Andi Kartini: Jangan Melayani Permintaan Mengatasnamakan Saya

“Kondisi kritis kini sekitar 20-an orang, luka ringan dan berat, 191. Luka-lukanya yakni memar, patah tulang beberapa, sesak nafas yang agak banyak,” pungkasnya.

Penulis: Firdaus

Komentar

Baca Juga