oleh

Peternak Harus Waspada! Virus Jembarana Muncul di Sulsel, 11 Ekor Sapi di Sinjai Mati Mendadak

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, mengungkapkan penyebab 11 ekor sapi yang mati mendadak.

Menurut Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Peternakan dan Keswan Sinjai, Drh. Mappamancu, 11 ekor sapi yang mati mendadak disebabkan karena Virus.

“Tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sinjai bersama Balai Besar Veteriner Maros sudah melakukan pengambilan dan pemeriksaan sampel pada ternak di lokasi dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi Virus Jembrana pada ternak sapi yang sakit,” katanya, kepada Jendela Satu. Selasa, (22/11/2022).

Baca Juga:  Satpol PP Sinjai Amankan 6 Hewan Ternak Liar dalam Kota

Mappamancu, menjelaskan, penyakit Jembrana ada penyakit akibat Virus yang menyerang pada Sapi Bali.

“Virus ini bisa menyebar lewat vektor serangga misalnya lalat,” ungkapnya.

Namun kata Mappamancu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi untuk permohonan Vaksin.

“Selain vaksin, ternak yang sakit atau terduga sakit sudah dilakukan pengobatan, desinfeksi lokasi, menyerukan peternak untuk melakukan langkah-langkah mengurangi serangga misalnya dengan pengasapan, berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk menjaga lalu lintas ternak,” tandasnya.

Baca Juga:  Kisah Marlin Asal Sinjai, Raih Gelar Doktor dengan IPK 3,98 Hanya Modal ‘Nekat’

Ia mengungkapkan kasus kematian sapi akibat Virus Jembarna pertama kali terdeteksi di Bali, tepatnya di Kabupaten Jembrana Bali sekitar Tahun 1964.

“Penyakit ini menarik karena sampai saat ini ditemukan hanya menyerang Sapi Bali. Baru-baru ini virus kembali merebak di Sulawesi Tengah, kemudian menyebar ke Sulawesi Barat kemudian menyerang beberapa Kabupaten di Sulsel. Di Sinjai, virus ini mulai ditemukan pada tanggal (14/11/2022),” ujarnya.

Baca Juga:  Kampanye Muallim Tampa di Sinjai Utara Jadi Idola Emak-emak

Mappamancu juga menghimbau peternak untuk waspada terhadap penyakit Jembrana dan melakukan langkah-langkah pengendalian vektor serangga khususnya lalat dengan melakukan penyemprotan insektisida disekitar kandang ternak, pengasapan.

“Selain itu, menjaga kebersihan kandang, tidak membeli ternak tanpa surat keterangan Kesehatan Hewan, serta tidak melalulintaskan, mengantar daerahkan ternak tanpa ijin resmi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, dan apabila menemukan ternak sakit segera menghubungi petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat,” kuncinya.

Komentar