oleh

Implementasi Kualitas Iman Dalam Kehidupan Sosial di Bulan Suci Ramadhan

Editor:


OPINI, Jendela Satu—
Bulan suci Ramadan adalah Bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan.

Marhaban Yaa Ramadan, banyak makna yang dapat kita petik pada bulan Ramadan kali ini.

Menjalani Puasa tahun ini terasa sangat istimewa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya pasca pandemi.

Puasa menjadi bagian dari proses pembelajaran yang berkesinambungan. Baik dalam konteks pribadi, bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.

Dengan berpuasa, kita dilatih untuk lebih dapat mengendalikan diri dan meningkatkan kemampuan reflektif dalam menjalani kehidupan.

Baca Juga:  Waspada, OTK Catut Nama dan Foto Danyon Ichsan

Menjalani ibadah Puasa diharapkan dapat menjadi momentum hijrah yang berdampak pada kehidupan sosial dan spiritual. Lahirnya jiwa-jiwa suci yang selalu menebar kebaikan dan kemanfaatan pada kehidupan sekitar.

Tujuan akhir setiap ibadah yang dijalankan termasuk puasa ramadan adalah mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Berupaya agar selama dan setelah menjalankan ibadah berada pada posisi terjaga dari perbuatan yang dilarang oleh syariat, dan senantiasa dapat mewujudkan sikap dan perilaku sesuai dengan kaidah islamiyah.

Baca Juga:  Harga Gula Pasir di Pasar Sentral Sinjai Melonjak

Sikap sosial yang mesti terbentuk dari ibadah puasa adalah kedermawanan sebagai bentuk kepedulian yang muncul akibat dari panggilan hati.

Dimensi sosial menjadi faktor determinan dalam membentuk kesempurnaan dan kualitas keimanan.

Hakekat kualitas keimanan tidak ditentukan oleh seberapa tinggi pengabdian diri di hadapan Allah. Namun, kesempurnaannya terletak pada bagaimana seorang muslim mampu membuat kualitas ketaqwaan individualnya menjadi media untuk berperilaku sosial yang baik dan bijak dengan berharap keridhoan Allah SWT.

Baca Juga:  Ramai Diperbincangkan, Bagaimana Hukum Childfree Dalam Islam ?

Ibadah puasa sebagai ibadah individual menjadi media untuk membentuk kualitas pribadi yang selanjutnya diimplementasikan dalam kehidupan sosial yang benar-benar nyata agar tercipta perubahan yang menuju kebersamaan.

Mudah-mudahan kita semua menjalankan ibadah puasa ini dengan penuh makna serta meningkatkan kesalehan sosial dan kesalehan spritual.

Selamat menjalankan ibadah puasa, salamakki topada salama (bahasa Bugis: semoga kita semua selamat).

Penulis :Ilham bachtiar, S.Pd, M.Pd
(Akademisi dan Tokoh Pemuda)

Komentar