oleh

Puluhan Mahasiswi Akbid Mega Buana Sinjai Tak Diwisuda, 2 Tahun Usai Lulus Sulit Cari Kerja-Lanjutkan Pendidikan

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Pengurus kampus Akbid Mega Buana Sinjai, mendapat sorotan dari mahasiswinya.

Pasalnya, dalam kurung 2 tahun lebih pengurus kampus Akbid Mega Buana Sinjai, tidak pernah melaksanakan Wisuda.

Hal ini membuat puluhan mahasiswinya merasa dirugikan.

Bahkan sulit mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa melanjutkan pendidikannya.

“Sudah 2 angkatan belum diwisuda, angkatan 2018 dan angkatan 2019,” kata Mahasisiwi Akbid Mega Buana Sinjai, kepada Jendela Satu. Selasa, (16/01/2024).

Baca Juga:  Pemkab Sinjai Raih Predikat Zona Hijau Pelayanan Publik Berkat 4 Dinas-PKM Ini

Ia menganggap pihak pengurus kampus seakan melakukan pembiaran dan tutup mata kepada masa depan mahasiswinya.

“Kampus hanya acuh tak acuh dengan persoalan yang kami hadapi. Kita mau melamar kerja dan ingin melanjutkan pendidikan tapi tidak bisa karena tidak ada Ijazah,” ujarnya.

Dikatakannya, ia sering meminta solusi kepada Direktur Kampus Akbid Mega Buana Sinjai, terkait persoalan tersebut.

Baca Juga:  Masak Gunakan Tungku Kayu, Rumah Milik Sakka di Bulupoddo Sinjai Terbakar

“Kami sering meminta solusi kepada Direktur, tapi itu itu terus jawabannya, selalu dijanji secepatnya. Hingga saat ini sudah sekitar 3 tahun kami selesai Yudisium belum juga di Wisuda,” kesalnya.

Sementara itu, Direktur Kampus Akbid Mega Buana Sinjai, Sri Wahyuni, membenarkan sudah 2 angkatan Mahasiswinya belum menjalani wisuda.

“Iya benar pak, sudah 2 angkatan. Tapi kami dari pihak kampus memberikan Surat Keterangan Lulus (SKL),” singkatnya.

Baca Juga:  Gegara Hujan Deras, Jembatan Penghubung Desa Palangka dan Kelurahan Sangiasseri Jebol

Ia menjelaskan alasan pihaknya tidak melaksanakan Wisuda, yang membuat mahasiswinya sulit mendapatkan pekerjaan sesuai dengan jurusan pendidikannya.

“Kami sementara alih nama kampus dari Akbid Madani Sinjai menjadi Kampus Akbid Mega Buana Sinjai dan secepatnya akan melaksanakan Wisuda,” kuncinya.

Komentar