oleh

7 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sinjai Selatan-Borong Dianggap Tidak Mampu Mengatasi Keluhan Masyarakat

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Salah satu jalan di Dusun Jenna, Desa Polewali, Kecamatan Sinjai Selatan, belum pernah tersentuh hotmix.

Jalan dengan panjang sekitar 8 KM ini kembali dikeluhkan warga karna sudah puluhan tahun jalan tersebut tidak dilirik pemerintah.

sedangkan ini merupakan sarana yang setiap hari dilalui masyarakat untuk melakukan aktifitas.

Diketahui ada 7 perwakilan rakyat yang duduk di DPRD Sinjai (Selatan-Borong) tapi belum ada yang bisa mengatasi keluhan masyarakat Dusun Jenna.

Dimana dari 7 anggota dewan ini salah satunya merupakan ketua Sementara DPRD Sinjai, yang berasal dari 7 partai pengusung diantaranya, partai Gerindra, Demokrat, Golkar, PPP, Nasdem, PAN, dan PKB.

Baca Juga:  DPRD Sinjai Tak Punya ‘Taji’, HMI MPO Desak Kejari Turun Tangan Selesaikan Polemik PLTM Tangka

Sebelumnya, jalan penghubung dua Desa tersebut masih berlapiskan tanah dan bebatuan.

Dari pantauan Jendela Satu, Selasa (14/01/2025) jalan penghubung antara desa Songing dan Desa Polewali tersebut nampak memprihatinkan.

Dimana warga memilih untuk menempu jalur pintas ketika ia ingin melakukan aktivitas.

Diketahui bahwa Desa Polewali di Kecamatan Sinjai Selatan adalah salah satu penghasil bumi yang cukup segnifikan.

Namun dibalik kekayaan alamnya, desanya masih minim pembangunan infrastruktur.

Baca Juga:  Breaking News: Caleg Golkar Sinjai Meninggal Dunia

Salah satu warga Desa Polewali, Asdar mengatakan bahwa ia meminta keadilan kepada pemerintah terkait pembangunan infrastruktur.

“Kami meminta pemerintah tak pilih kasih, sudah lama kami rasakan jalan seperti ini, namun kemudian sampai saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan,” ucapnya.

Asdar mengatakan jalan yang rusak membuat akses untuk melakukan aktivitas terganggu.

“Jalan Desa yang rusak itu susah untuk dilewati oleh kendaraan, terlebih lagi roda dua bahkan roda 4,” lanjutnya.

Lanjut, Asdar, bahwa anak generasi bangsa di Desanya biasanya menempuh 4 sampai 6 kilo meter dengan berjalan kaki gegara jalan yang tidak memadai.

Baca Juga:  Peduli, Brimob Bone Bantu Korban Kebakaran di Pallette

“Anak sekolah memilih jalan kaki, karna jalan sudah rusak parah, apalagi kalau masuk musim hujan, jalan kami sangat licin,” jelasnya.

Bahkan kata Asdar, warga pernah membangun jembatan bambu untuk jalan pintas.

“Warga antara Desa Songing dan Desa Polewali bekerja sama untuk membangun jembatan, karna jika hal itu tidak dilakukan maka siswa dan siswi tidak dapat menempuh jalan lebih dekat untuk kesekolah nya,” bebernya.

Komentar