SINJAI, Jendela Satu— Salah satu warga di Sinjai, Sulawesi Selatan memilih pulang lantaran tidak dapat pelayanan primer dari pihak Puskesmas Samaenre.
Ia adalah IA (28) warga, Kelurahan Sangiasseri, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai.
IA datang bersama keluarganya pada hari Senin, (24/02/2025), pukul 14:00 Wita siang untuk membawa anaknya di Puskesmas berobat.
Anak IA, menerima perawatan di Puskesmas tersebut.
Keesokan harinya, pada hari Selasa pagi IA juga sakit dan diantar bersama kerabatnya di ruangan umum untuk segera di rawat.
Gejala yang di alami IA, mulut kaku, leher susah untuk tegak, jalan sempoyongan, ia bahkan gagap.
IA ditemani oleh kerabatnya, Fadli (27).
“Ia anggap bahwa sudah bekerja sesuai dengan SOP tapi nyatanya, saya keliling untuk meminta pelayanan to hanya 1 orang tenaga medis, itupun di bagian administrasi,” ucap Fadli, Kamis (27/02/2025).
Bahkan kata Fadli bahwa kerabat kami menderita penyakit yang sangat butuh penanganan.
“Kami sampaikan bahwa keluarga kami lagi butuh perawatan, namun satu orang perawat tersebut hanya mengatakan sabar dan istighfar saja,” lanjutnya.
“Pihak pelayanan bahkan mengatakan bahwa, dokter datang saat melayani yang kritis, seperti jika luka berdarah,” ucap kepada keluarga Pasien.
Lebih lanjut, Fadli menjelaskan bahwa pihak Puskesmas Samaenre yang mengatakan standby dan semua pelayanannya maksimal itu membolak balikkan fakta.
“Jika kami di anggap ugal-ugalan maka kami minta untuk mengecek CCTV puskesmas Samaenre,” jelasnya.
Sementara, Erna PLT Puskesmas Samaenre mengatakan bahwa pihaknya melayani dengan baik.
“Setiap hari, kami berupaya memberikan layanan kesehatan terbaik selama 24 jam,” ucapnya.
Lanjut, Erna mengatakan bahwa, pada malam Selasa lalu, kami hanya menerima satu pasien di pagi hari, tetapi di Unit Gawat Darurat (UGD), kami menangani 27 pasien rawat jalan sepanjang malam hingga pagi.
“Jadi, jika ada informasi bahwa ada pasien yang tidak dilayani, itu sama sekali tidak benar,” tegasnya.
Komentar