OPINI, Jendela Satu— Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau, dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut.
Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Hutan mangrove memiliki fungsi ekologis yaitu sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut. Ikan-ikan kecil biasaya berlindung dan mencari makan di hutan mangrove ini, tak jarang juga hewan laut seperti udang, kepiting, dan siput juga banyak tinggal di daerah hutan mangrove.
di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, terdapat wisata mangrove yang terletak di desa Tongke-Tongke kecamatan Sinjai Timur, yang telah ditetapkan sebagai desa wisata oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno beberapa waktu lalu.
Tempat wisata ini berjarak sekitar 5km dari pusat kota Sinjai. Hutan mangrove tersebut ramai di kunjungi oleh para wisatawan terutama di hari libur.
Salah satu yang menarik dari hutan mangrove ini adalah semakin banyaknya jalanan tracking dan beberapa bangunan bungalo juga menara yang tingginya kurang lebih 10 m, menara ini menjadi sangat favorit karena dari sana, kamu bisa melihat hutan mangrove ini secara keseluruhan.
Tempat wisata ini sangat bagus dan recommended untuk kaum yang suka foto-foto aesthetic dan instagramable. Harga masuk di tempat wisata ini juga cukup murah, hanya berkisar Rp10.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak.
Namun di salah satu tracking di Tongke-Tongke ini mulai mengalami kerusakan akibat termakan usia, tepatnya di bagian tengah hutan mangrove, jembatan yang terbuat dari kayu ini mulai rapuh dan agak berbahaya jika di lewati oleh para wisatawan. Bahkan ada yang sudah sampai bolong dan dan rusak. Selain tidak bisa lagi di lewati, kerusakan Ini juga tentu mengurangi keindahan dari hutan mangrove tersebut.
Kerusakan ini memang tidak terlalu banyak, tapi akan sangat bagus jika di tindaklanjuti lebih cepat agar kerusakannya tidak bertambah. Semoga pengelola wisata ini segera menindaklanjuti kerusakan ini agar daya tarik wisatawan semakin meningkat.
Penulis: Surianti (Mahasiswi KPI IAIM Sinjai)
Komentar