SINJAI, Jendela Satu— Wakil Bupati (Wabup) Sinjai, Andi Mahyanto Mazda, menerima audiensi dari jajaran pengurus Korps HMI Wati (KOHATI) Cabang Sinjai.
Pertemuan berlangsung di ruang kerjanya, Senin (13/10/2025).
Audiensi dipimpin langsung oleh Ketua KOHATI Cabang Sinjai, Harmadani.
Hal ini bertujuan untuk menyampaikan sejumlah program strategis organisasi, khususnya terkait advokasi isu-isu perempuan dan perlindungan anak dari kekerasan.
Dalam keterangannya, Harmadani menjelaskan bahwa KOHATI Sinjai tengah mengembangkan program pengawalan terhadap isu-isu kekerasan yang dialami perempuan dan anak-anak.
“Kami ingin memperkuat peran KOHATI sebagai garda terdepan dalam advokasi sosial, khususnya di Sinjai,” ujarnya.
Selain itu, KOHATI juga memohon arahan dari Wabup Sinjai terkait rencana pelatihan kepemimpinan yang akan digelar di Jakarta. Pelatihan ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas kader perempuan dalam memimpin dan berkontribusi secara aktif di masyarakat.
Wabup Andi Mahyanto Mazda, yang juga merupakan kader KAHMI, menyambut baik audiensi tersebut dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif KOHATI. Ia menekankan pentingnya sinergi antara organisasi kepemudaan dan pemerintah daerah dalam menangani isu-isu sosial.
“KOHATI sebagai lembaga keperempuanan memiliki potensi besar untuk berkolaborasi dengan Pemkab Sinjai, khususnya melalui Dinas DP3AP2KB dan Dinas Kesehatan, dalam melakukan sosialisasi dan edukasi terkait kekerasan serta perlindungan anak,” jelasnya.
Wabup Andi Mahyanto, juga mendorong para mahasiswa untuk aktif dalam menyosialisasikan program unggulan Pemkab Sinjai, salah satunya program “Tante Lisa” (Tampil Sehat dan Terampil Ambil Sampah). Program ini bertujuan membentuk masyarakat desa yang sehat, sadar lingkungan, dan berdaya.
“Mahasiswa harus menjadi agen perubahan. Lewat program seperti Tante Lisa, kita bisa menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat dan peduli lingkungan,” tegas Andi Mahyanto.
Audiensi ini menjadi momentum penting bagi KOHATI Cabang Sinjai untuk memperkuat jejaring, mendapatkan dukungan, dan memastikan bahwa suara perempuan dan anak-anak tetap mendapat ruang dalam pembangunan daerah.
Komentar