oleh

Dinkes Sinjai Deteksi Masalah Kejiwaan, Libatkan 32 Dokter dan Pengelola Kesehatan

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Dinas Kesehatan (Dinkes) Sinjai melalui bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menggelar orientasi skrining masalah kesehatan jiwa bagi tenaga kesehatan di Puskesmas.

Kegiatan yang menghadirkan dokter dan pengelola kesehatan jiwa sebanyak 32 orang tersebut berlangsung di Aula Pertemuan Hotel Rofina, Selasa, (23/5/2023).

Ketua Panitia, Hilmiyah mengatakan kesehatan jiwa atau kesehatan mental adalah keadaan sejahtera dimana individu menyadari potensi yang dimilikinya, mampu menanggulangi tekanan hidup normal, bekerja secara produktif, serta mampu memberikan kontribusi bagi lingkungannya.

Dengan begitu kata dia, perlu untuk melaksanakan skrining kesehatan jiwa sebagai salah satu bagian dari upaya pencegahan masalah kesehatan jiwa.

Baca Juga:  Pimpin Upacara Penutupan Latihan TPTKP Dan Pengenalan Handak /Bom Bagi Security, Ini Yang Disampaikan Kabag Ops Sat Brimob

“Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman tentang kebijakan pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa, meningkatkan peran serta Puskesmas dalam rangka melaksanakan deteksi dini masalah kesehatan jiwa serta petugas kesehatan mampu menemukan masalah kesehatan jiwa secara lebih dini sehingga dapat melakukan penanganan dengan baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan, drg. Farina Irfani menjelaskan masalah kesehatan jiwa merupakan bagian dari integral pelayanan kesehatan yang holistik. Karena itu, sebagai petugas kesehatan harus betul-betul memahami dan melakukan deteksi dini terhadap masalah kesehatan jiwa di masyarakat terutama usia produktif mulai 15 tahun keatas.

Baca Juga:  Sekwan Hadiri Konsultsi Publik RPJPD Tahun 2025-2045

“Untuk di Kabupaten Sinjai sendiri target sasaran sekitar 47 ribu lebih yang kita miliki tanggung jawab melakukan skrining, deteksi dini masalah kesehatan jiwa, sehingga kita harapkan bisa dilakukan intervensi sebelumnya,” jelasnya.

Sekaitan dengan hal itu, dokter Arin sapaannya berharap melalui pertemuan tersebut para petugas bisa deteksi skrining masalah kesehatan jiwa ini yang lebih berkualitas. Artinya tidak hanya mengungurkan kewajiban, sehingga diharapkan output dari kegiatan ini.

Baca Juga:  Usai Gelar Ujian PMB Periode Pertama, UIAD Masih Buka Pendaftaran Tahap II

“Demikian juga kita bisa melakukan intervensi lebih awal dengan tatalaksana yang baik sehingga bisa mengindari masalah kesehatan jiwa lebih lanjut dengan harapan bisa meningkatkan layanan kesehatan jiwa bagi masyarakat di Kabupaten Sinjai,” pungkasnya.

Kegiatan yang berlangsung hingga 25 Mei menghadirkan narasumber yakni, Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular Dinkes Provinsi Sulsel Muh. Yusri Yunus, Pengelola Kesehatan Jiwa Dinkes Provinsi Sulsel Ferawati Ambo Dalle, Psikolog Universitas Atmajaya Heni Gerda Pesau, Lembaga Layanan Psikologi dan Psikomorfosa Iyan Afriyani, dan Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Unhas dr. Ilhamuddin Abdul Aziz.

Komentar