oleh

Siswa SMA Negeri 12 Sinjai Dikeluarkan Dari Sekolah Hanya Karena Masalah Ini

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Reski Awan (17), warga Dusun Bilalang, Desa Puncak, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, terpaksa berhenti dibangku sekolah. Kamis, (10/02/2022).

Pasalnya, Reski Awan yang sudah duduk di bangku kelas 12 di SMA Negri 12 Sinjai, diberhentikan oleh pihak sekolahnya.

Kepada Wartawan Jendela Satu, Reski Awan, mengaku dirinya diberhentikan oleh pihak sekolah karena dianggap melanggar tata tertib sekolah.

“Saya diberhentikan karena dianggap melanggar aturan, yakni merokok di Pekarangan Sekolah,” katanya.

Baca Juga:  Jumlah Kerugian Negara Dugaan Korupsi Dana Ummat Bertambah, Inspektorat Enggan Berikan Hasil Audit ke Penyidik Tipikor

Padahal kata Awan, sapaan akrabnya, dirinya tidak melakukan hal itu.

“Memang saya sudah menandatangani perjanjian, sekali melanggar saya dikeluarkan, tapi ada foto katanya yang beredar kalau saya merokok dan itu foto dilihat guru saya. Padahal dalam foto itu bukan saya tapi teman saya, kebetulan saya juga ada disitu, tapi saya tidak merokok,” ujarnya.

Karena itu, orang tua Awan, Amran, tidak menerima anaknya dikeluarkan oleh pihak sekolah.

Baca Juga:  Buku Biografi Kartini Ottong, Ceritakan Sosok Perempuan Sejak Kecil Sampai Jadi Wakil Bupati Sinjai

Menurutnya, langkah yang diambil oleh pihak sekolah terlalu berlebihan untuk anaknya.

“Terlalu berlebihan itu, saya sudah biayai anak saya hampir 3 tahun, pas mau ujian sekolah, langsung dikeluarkan,” tandanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 12 Sinjai, Drs. M. Natsir, membenarkan adanya siswa yang dikeluarkan oleh pihaknya.

Drs. M. Natsir, mengungkapkan, siswa yang dikeluarkan itu, terlalu banyak melakukan pelanggaran.

Baca Juga:  LSM Sinjai Geram Soroti Dugaan Pungli di SMA N 3 Sinjai, Minta Gubernur dan Disdik Pecat Oknum Guru Inisial NA

“Kami keluar akan karena terlalu banyak pelanggarannya, salah satunya merokok dalam pekarangan sekolah, main HP saat proses pembelajaran dan ada 8 mata pelajarannya tidak tuntas,” ungkapnya.

Lanjut Drs. M. Natsir, dari pertimbangan itu semua, pihaknya mengambil langkah untuk Awan, dikeluarkan.

“Kami tidak menzaliminya, tapi memang Awan memang sudah tidak bisa lagi disini, makanya kami keluarkan. Tapi kami kasi solusi dengan memfasilitasi Awan pindah di Sekolah lain,” pungkasnya.

Komentar