SINJAI, Jendela Satu— Angka kemiskinan di Kabupaten Sinjai, terus mengalami penurunan. Rabu, (07/09/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sinjai, Irwan Suaib.
Irwan Suaib menjelaskan jika dari data tahun terakhir, angka kemiskinan di Sinjai tahun 2018 berada pada angka 9,28 persen, kemudian turun pada tahun 2019 dengan posisi 9,14 persen.
“Setelahnya pada tahun 2020 kembali turun pada angka 9,00 persen. Sementara tahun 2021 berada di posisi 8,84 persen,” katanya.
Adapun menurutnya sesuai tesis dan kajian secara akademik dalam sistem perekonomian terdapat evaluasi dari berbagai upaya dilakukan pemerintah Kabupaten Sinjai guna untuk menekan angka kemiskinan.
“Seperti tahun ini, memasuki tahap evaluasi penggunaan anggaran perubahan tahun 2022 pemerintah menciptakan program baru untuk terus dilakukan secara bersama-sama 13 OPD yang memiliki tugas ternyata melaksanakan program secara sendiri-sendiri,” ujarnya.
Termasuk data yang dimiliki tidak terintegrasi antara satu OPD dengan OPD lainnya. Misalnya, data Dinas Sosial tidak terintegrasi dengan data yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Begitupun dengan OPD lainnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sinjai, Irwan Suaib mencetuskan inovasi Sinjai Bersatu dan Terintegrasi Tanggulangi Kemiskinan (Sibantuki) gagasan cemerlang untuk menekan angka kemiskinan ini dilakukan dengan berbasis aplikasi satu data.
“Inovasi Sibantuki yang merupakan proyek perubahan dalam Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan II oleh Kepala Bappeda Sinjai ini mulai disosialisasikan di Kantor Desa Baru, Sinjai Tengah sebagai lokus pertama,” pungkasnya.
Kegiatan ini dikemas dengan kegiatan Tudang Sipulung yang dihadiri Aparat Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tamu undangan lainnya.
Komentar