oleh

Kisah Soekarno Membawa Bendera Pusaka Merah Putih saat Terusir dari Istana Negara

Editor:

Jendela Satu— Kisah Soekarno yang diam-diam membawa bedenra pusaka saat terusir di Istana Kepresidenan oleh Suharto menjelang akhir kekuasaannya.

Dilansir dari akun TikTok @PerjalananBangsa, saat itu kekuasaan Soeharto mulai muncul ke permukaan peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto terjadi setelah peristiwa G 30 S PKI pada tahun 1965.

Peristiwa tersebut menjadi tanda tanda kejatuhan kekuasaan Soekarno meskipun meninggalkan sejumlah barang berharga seperti kemeja favorit dan berbagai barang berharga lainnya.

Soekarno justru membawa satu barang yang sangat berharga baginya dalam perjalanan yang meninggalkan istana kepresidenan.

Soekarno hanya membawa satu benda yang yakni Benderah Pusaka Merah Putih melambangkan pengorbanannya.

Baca Juga:  Nasib Perssin Ditangan Bupati Seto-Kartini Diragukan, Janji Mengembalikan Kejayaan Perssin Tak Terealisasi

Benda pusaka yakni Sangsaka merah putih menggenggam erat ditangan Soekrano yang hanya dibungkus dengan kertas koran.

dalam buku ‘Berkibarlah Benderaku aku Tradisi Pemgibaran Bendera Pusaka” yang ditulis oleh Bondan Winarno diceritakan bahwa Soekarno benar benar membawa bendera pusaka merah putih dan menyembunyikannya ketika Soeharto berkuasa.

Hal itu mengakibatkan kehebohan di kalangan petugas istana negara karena mereka tidak dapat pada bukan bendera pusaka tersebut padahal rencananya bendera merah putih itu akan dikibarkan dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1967.

Baca Juga:  Andi Seto Klaim Gelontorkan Rp. 5,11 Milyar untuk Bantuan Pendidikan di Sinjai Tahun Ini

Oleh karena itu istana negara membentuk sebuah delegasi untuk menemui Soekarno di Istana Bogor.

Dalam catatan Bondan Winarno ditemukan fakta bahwa bendera pusaka tersebut dijahit oleh ibu Fatmawati yang sebenarnya merupakan milik pribadi Soekarno.

Hal ini menyebabkan adanya sedikit masalah terkait kepemilikan bendera bersejarah tersebut.

Awalannya Soekarno ragu dan menolak untuk mengungkapkan keberadaan bendera merah putih tersebut.

Kemudian Soekarno menyadari bahwa bendera pusaka merah putih yang dijahit oleh Fatmawati bukanlah milik pribadi melainkan telah menjadi milik bangsa Indonesia

Oleh karena itu Soekarno meminta untuk kembali menemui dirinya. Saat mereka kembali bertemu dengan Soekarno pada 16 Agustus 1967 delegasi tersebut diundang oleh Soekarno untuk kembali ke Jakarta dan mengunjungi monumen nasional

Baca Juga:  RSUD Sinjai Gelar Konsultasi Publik Tingkatkan Pelayanan dan Evaluasi Kinerja

Soekarno menyimpan bendera pusaka di sebuah ruangan bawah tanah yang terletak di kaki monumen nasional.

Soeharto memanggil Husein Mutahar yakni mantan ajudan presiden Soekarno untuk memeriksa keaslian bendera tersebutz

Ajudan presiden Soekarno yang bertanggung jawab atas pengamanan bendera pusaka Soekarno dan Hatta ditahan oleh Belanda selama agresi militer Belanda yang kedua.

Berkahirnya agresi militer Belanda yang kedua kemudian bendera merah putih diserahkan kembali kepada Soekarno.

Komentar