SINJAI, Jendela Satu— Dibalik efesiensi anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalokasikan anggaran perjalanan dinas tahun 2025 dengan jumlah fantastis.
DPRD Sinjai siapkan anggaran Rp 4.425.103.000 (Empat Miliar Empat Ratus Dua Puluh Lima Juta Seratus Tiga Ribu Rupiah).
Hal ini disampaikan oleh Sekertaris Dewan (Sekwan) Lukman Fattah saat di Konfirmasi lewat Via WhatsApp (WA).
“Iya, itu anggaran persatu tahun,” tulisnya.
Lukman Fattah menjelaskan bahwa anggaran tersebut untuk kepentingan perjalanan dinas DPRD Sinjai.
“Iye untuk perjalanan DPRD tergantung dari kepentingan yang akan dilakukan,” bebernya.
Meski seperti itu, Lukman Fattah mengatakan bahwa itu perjalanan dinas DPRD Sinjai untuk bulan April belum terbayarkan.
“Belum terbayarkan perjalanan dinasnya untuk bulan ini,” jelas Lukman Fattah.
Sebelumnya, meski diintruksikan Presiden (Impres) nomor 1 tahun 2025 tentang efesiensi anggaran dalam diktum keempat meminta gubernur dan bupati atau walikota untuk membatasi belanja kegiatan yang bersifat seremonial, kajian, Studi banding, pencetakan, publikasi dan seminar atau FGD.
Namun berbeda ketua bersama 8 anggota DPRD Sinjai malah gencar melakukan perjalanan dinas.
Ia adalah Andi Jusman, Fachriandi, Arifuddin, Misna, A. Azjumawangsah, Sutomo, H. Darwis, Saldi dan Nurfa Damayanti.
Selain melakukan perjalanan dinas, mereka juga berlibur sekaligus bersantai di Gunung Bromo.
Ketua DPRD bersama anggotanya berangkat untuk tahapan penyusunan rencana kerja.
“Kunjungan kerja terkait penyelenggaraan tugas badan musyawarah serta tahapan penyusunan rencana kerja DPRD,” ucap Lukman.
Dikatakan Lukman Fattah, bahwa selain dari itu juga ada kunjungan kerja terkait dengan rancangan perda tentang cadangan pangan.
“Kunjungan kerja terkait ruang lingkup rancangan Perda tentang cadangan pangan Daerah serta efektivitas pelaksanaan Perda cadangan pangan terhadap stabilitas ketahanan pangan Daerah,” jelasnya.
Hal tersebut menuai respon dari aktivis Sinjai.
Hal tersebut disampaikan oleh Israndi Musda dimana ini sudah menjadi pertontongan di kalangan publik.
Bahwasanya, ini adalah salah satu bentuk pertontongan yang tidak semestinya dilakukan oleh DPRD.
“Dibalik dari efesiensi anggaran, anggota DPRD gencar melakukan perjalanan dinas,”ucapnya, Sabtu (26/04/2025).
Mirisnya, setelah ia melakukan perjalanan dinas, aspirasi masyakat tetap tidak terkoordinir.
“Aspirasi tetap menumpuk, jika seperti itu terus, bahwa DPRD tidak memproditaskan aspirasi, hanya saja tidak lebih dari jalan-jalan saya diluar daerah,” lanjutnya.
Sebelumnya, (DPRD) Kabupaten Sinjai dianggap beralih fungsi.
“Dewan Perwakilan Rakyat di Sinjai beralih fungsi, ia menjadi dewan perjalanan dinas,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa seharusnya DPRD komitmen memperjuangkan hak-hak masyarakat.
“Ini justru dikebalikannya, mereka hanya mempertontongkan sikap yang tidak sepantasnya diperlihatkan kepada masyarakat,” jelasnya.
Terpisah, Wahyu, mengatakan bahwa jika DPRD Kabupaten Sinjai hanya sebatas pencitraan, maka lebih baik ia mengundurkan diri saja.
“Lebih baik mengundurkan diri, ini kan sudah melanggar janji politiknya, ia sebelumnya ingin komitmen memperjuangkan hak-hak masyarakat, tapi nyatanya ia hanya memeras rakyat lalu melakukan perjalanan dinas,” tutupnya.
Komentar