oleh

DPRD Sinjai Sorot Rehabilitasi Lapangan Gelora Massa, PPK: Anggaran Sedikit Tidak Bisa Optimal

Editor:

SINJAI, Jendela Satu— Pengerjaan rehabilitasi pembangunan Lapangan Gelora Massa di Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, disorot DPRD Sinjai.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi III DPRD Sinjai, Muhammad Wahyu.

Wahyu sapaan akrabnya mengatakan perencanaan rehab pembangunan lapangan gelora massa dikerjakan asal-asalan.

“Saya turun tadi sore di Lapangan Gelora Massa, melihat langsung yang di rehab untuk persiapan pelaksanaan Porprov, saya lihat perencanaannya yang dikerja cuma bench pemain dan tempat panitia,” katanya.

Baca Juga:  Rekaman CCTV Detik-detik Mobil Truk Tabrak Pejalan Kaki di Sinjai Selatan Hingga Meninggal Dunia

Padahal menurut Wahyu, bukan hanya tempat pemain dan bench pemain yang harus dibenahi.

“Bukan cuma bench pemain dan tempat panitia yang perlu diperbaiki, tapi mistar gawang yang kondisinya sudah rusak juga harus diperbaiki, ditambah lagi kondisi lapangan yang tidak rata,” ujarnya.

Lanjut Wahyu, hal tersebut dilakukan agar pada saat pelaksanaan Porprov nantinya bisa berjalan lancar.

Baca Juga:  Seluruh Honorer Akan Diangkat Jadi PPPK, Ini Penjelasan Wakil Ketua Komisi II DPR RI

“Semua harusnya dibenahi, supaya kegiatan Porprov bisa berjalan lancar,” tandasnya.

Karena itu, Wahyu meminta pihak terkait untuk terjun langsung melihat kondisi di lapangan.

“Harusnya pihak terkait jangan asal kerja, coba terjun langsung ke lokasi melihat apa apa yang harusnya dibenahi,” ucapnya.

Sementara itu, PPK Venue, Andi Asrul, menjelaskan paket di Gelora Massa tidak berdiri sendiri, yang dikerjakan oleh CV. Mitratama Mandiri.

Baca Juga:  Danyon C Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat

“Anggarannya Rp. 200 juta untuk 3 venue, yakni rehabilitasi gedung Sinjai Bersatu, bench gelora massa dan bench Lapangan Mangarabombang,” jelasnya.

Lanjut, Asrul mengaku, pekerjaan tersebut memang tidak bisa optimal.Sementara gedung Sinjai Bersatu itu diganti total plafonnya dan di cat ulang, beberapa atapnya diganti karena sudah bocor.

“Memang tidak bisa optimal pekerjaan, karena anggaran terbatas, kita pikir sendiri 200 juta untuk 3 lokasi pekerjaan,” kuncinya.

Penulis: Taqwa Ainun

Komentar