Jendela Satu— Penduduk Lajamanu Australia dibuat terkagum-kagum dengan fenomena hujan ikan yang terjadi di daerahnya.
Lajamanu merupakan daerah yang terletak 560 kilometer barat daya Katherine di tepi utara Gurun Tanami.
Fenomena langka ini diungkapkan oleh Andrew Johnson seorang anggota dewan Lajamanu, ia mengatakan telah melihat badai besar ke arah Lajamanu dan berpikir bahwa itu hanya hujan.
“Kami telah melihat badai besar menuju Lajamanu dan kami pikir itu hanya hujan. Tapi ketika hujan mulai turun, kami melihat ikan juga jatuh, ” ucapnya seperti dilansir dari ABC News, Jum’at (24/02/203).
Japanangka mengatakan ikan yang jatuh masih hidup.
“Ikan yang setidaknya seukuran dua jari masih hidup ketika jatuh, anak-anak mengambilnya dan menyimpannya di dalam botol atau toples,” ujarnya.
Kejadian ini bukan pertama kalinya, fenomena yang sama pernah terjadi di Lajamanu pada tahun 2010, dan juga dilaporkan pada tahun 2004 dan sejauh tahun 1974.
Pakar cuaca percaya bahwa kejadian seperti ini dapat disebabkan oleh angin kencang ke atas, seperti tornado yang menyedot air dan ikan dari sungai dan membuangnya hingga ratusan kilometer jauhnya.
Fenomena serupa juga terjadi 40 tahun lalu Penny McDonald lokal Alice Springs menuturkan dia berada di Lajamanu pada pertengahan 1980-an ketika itu ikan menghujani dari langit.
“Saya bangun di pagi hari, saya sedang bekerja di sekolah saat itu, dan jalanan kotor di luar rumah saya dipenuhi ikan, ikan kecil dan ada banyak di sekitarnya. Sungguh menakjubkan,” tuturnya.
Sementara itu, Pakar ikan dari Museum Queensland, Jeff Johnson mengatakan ikan yang jatuh di Lajamanu dikenal sebagai spangled perch, atau spangled grunters di antara ikan air tawar paling umum di Australia.
Meskipun dia mengakui peristiwa cuaca ini adalah hal yang nyata, dia mengatakan jarang sekali ikan sebesar ini turun bersama hujan.
“Mereka adalah ikan yang relatif besar dan tidak dapat ditarik keluar dari air dan bertahan lama di langit. Tapi jelas itulah yang terjadi,” pungkasnya.
Komentar